Surya mendekat dan berdiri di depanku. Dia setidaknya 20cm lebih tinggi dariku. Aku membuka lebih banyak statusku untuk menangkal tekanan yang ia pancarkan. Kantor itu mendadak dibanjiri oleh energi Surya.
Mulai sekarang, ini adalah percakapan antara konstelasi dengan konstelasi. "Kehancuran Olympus ... itu keinginanmu atau keinginan Veda?"
[Apakah itu penting?]
"Itu penting."
Kuharap masalah antar nebula besar akan terus membesar mulai sekarang. Meski mereka terus bekerjasama untuk menjegal jalanku, tetapi pada awalnya Veda, Olympus dan Papyrus bukanlah aliansi yang solid. Semua nebula besar berada dalam posisi yang berpotensi untuk saling bersaing ketika mengejar 'A Single Story'.
Surya berpikir sejenak sebelum akhirnya menjawab, [Aku tidak suka Olympus dan Veda. Apakah ini cukup untuk menjawab pertanyaanmu?]
Itu adalah jawaban yang tidak jelas. Namun dalam arti tertentu, itulah jawaban yang aku inginkan. Berdasarkan Ways of Survival yang asli, Surya jelas merupakan konstelasi sesat Veda. "Ya, itu sudah cukup menjawab."
[Aku memiliki wewenang yang cukup untuk memberikan satu Soma. Kau tahu kan siapa aku?]
Surya adalah sumber Soma, minuman abadi. Jika aku mendapatkan janjinya, maka mendapatkan Soma pasti tidak akan menjadi masalah. Ngomong-ngomong, ini... semuanya menjadi menarik.
Jari Metatron bergerak seolah senang mendengar percakapan kami. Aku menyaksikan jari itu bergerak layaknya metronom dan berujar, "Aku masih punya satu pertanyaan lagi. Kehancuran Olympus yang kau maksud—"
[Skenario ke-60, Gigantomachia.]
"Itu hanya acara sekelas taman hiburan. Mereka akan memanggil beberapa raksasa untuk berburu dan..."
[Jika mereka tidak serius, kau akan membuatnya serius.]
.... Sejak kapan dia mendengar hal semacam itu tentangku? Apakah dia berlangganan di channel Biyoo?
[Olympus tidak akan tiba-tiba dihancurkan hanya karena sebuah skenario. Tapi dengan skenario itu, kau bisa menyusun batu loncatan menuju kehancuran.]
"Bagaimana?"
[Bukankah kau sudah memikirkan hal ini?]
Mata ketiga di dahi Surya memutih. Aku menatap matanya. Yah, aku memang tidak bisa mundur dan pura-pura tidak tahu.
"Itu tidak masuk akal dengan kekuatanku atau kekuatan yang dimiliki oleh nebulaku. Tentu saja, bukan berarti rencanaku tidak mungkin bisa diwujudkan."
Mendengar ucapanku, jari Metatron berhenti bergerak. Aku menatap Metatron. "Scribe. Bertanggung jawablah karena telah memanggil orang ini kemari."
[Tanggung jawab apa yang kau maksud?]
"Jadilah saksi untuk perjanjian ini."
Metatron menampilkan raut penasaran. Ekspresi 'lihat dan tunggu' nya berubah menjadi penuh siasat.
[Apa yang akan ku dapatkan dengan menjadi saksi?]
"Aku akan memberimu bagian dalam giant story yang akan kudapatkan kali ini."
Bagian dalam giant story. Apa pun skenarionya, giant story merupakan godaan yang tidak bisa diabaikan oleh nebula. Selain itu, malaikat agung yang ada di Eden membutuhkan banyak giant story karena insiden yang terjadi setiap harinya dan mereka perlu meredakan badai probabilitas.
Metatron mengangguk puas.
"Mulutmu itu tidak boleh sampai kosong, kan."
[Apa maksudmu? Cukup dengan menjadi saksi...]
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Pandang Pembaca Mahatahu [Volume 3]
FantasyTerjemahan Bahasa Indonesia dari Novel Omniscient Reader's Viewpoint Volume 3 (Chapter 285-372) karya Singshong Kim Dokja hanyalah pekerja kantoran biasa yang memiliki hobi membaca web novel favoritnya, 'Three Ways to Survive in the Ruined World'. N...