Barisan pasukan Han Sooyoung mulai bergerak pada siang hari. Pasukan itu berisi 200 inkarnasi elit. Saat sejumlah besar konstelasi sibuk menyaksikan mereka, Lee Hyunsung mengangkat sebuah terompet di hadapan seluruh pasukan.
[Item 'Battlefield Horn' diaktifkan!]
[Semangat bertarung aliansi telah meningkat secara signifikan!]
[Kekuatan serangan aliansi telah sedikit meningkat!]
Seperti yang diharapkan dari Han Sooyoung. Dia telah menyiapkan item habis pakai seperti itu. Lee Hyunsung meniup terompetnya sekali lagi dan para inkarnasi bersorak. Semua orang tampak begitu bersemangat.
Shin Yoosung melirikku dan berbicara dengan sopan. "Itu ... terima kasih karena saat itu sudah menyelamatkanku."
"Ah iya. Bukan hal besar."
Mendengar jawabanku, Shin Yoosung hanya tersenyum. Dia dibesarkan untuk menjadi seorang anak yang memiliki karakter baik dan sopan, tidak seperti Kim Namwoon. Aku melirik ke samping dan melihat Han Sooyoung yang sedang memasang senyum tak terbaca.
... Aku tidak berpikir jika seseoranglah yang membuat Shin Yoosung tumbuh menjadi anak baik. Sejak awal Yoosung memang baik.
"Kim Dokja-ssi juga berpartisipasi dalam skenario ini?"
"Tidak. Aku tidak memenuhi syarat untuk mengikutinya."
"Ah ya ... maafkan aku. Kudengar kami bisa mendapatkan giant story jika menyelesaikan skenario ini."
Aku tidak kecewa meski tak bisa ikut serta. Tentu aja akan bagus jika aku bisa mendapatkan Liberator of the Apocalypse Dragon sebagai giant story keduaku. Namun, ini bukan arah alur yang ku inginkan. Giant story yang aku inginkan hanya ada di putaran ketiga.
Di barisan depan, aku melihat Lee Seolhwa sedang menyeka keringat yang menetes dari dahi Lee Hyunsung. Dan Lee Hyunsung membalas dengan tersenyum kecil.
"... Aku gugup. Aku tidak tahu apakah kita bisa melakukannya dengan baik atau tidak."
"Semuanya akan baik-baik saja. Kita selalu berhasil melewatinya hingga sejauh ini."
Aku bisa mendengar suara Kim Namwoon dan Lee Jihye dari arah belakangku.
"Hei, Lee Jihye. Apa yang akan kau lakukan di akhir skenario ini?"
"Yah, aku akan menyelesaikan skenario lain."
"Hanya menyelesaikan skenario? Kau mau melakukannya sampai kapan? Terkadang kita perlu bersenang-senang. Ayo bermain denganku setelah skenario ini selesai..."
Kim Namwoon terus menatap mata Lee Jihye dengan tubuh berbalut mantel yang aku pinjamkan padanya. Seperti yang aku sempat ku sarankan, sepasang sarung tangan kini terpasang di kedua tangannya. Tapi rambutnya masih berwarna putih dan tangannya masih berbalut perban...
Kemudian guntur menyambar dari langit. Pasukan nebula yang berpartisipasi dalam skenario ini mulai mendekat dari kejauhan. Ada nebula yang pernah kutemui dan yang tidak.
Pasukan Han Sooyoung memang cukup kuat, tetapi jumlahnya tidak cukup banyak untuk menghadapi semua musuh. Han Sooyoung melangkah ke arah Lee Hyunsung dan berkata. "Kita hanya memiliki satu tujuan, yaitu untuk membebaskan 'naga' yang tersegel di dalam bola."
Mantel putihnya berkibar dan Han Sooyoung melanjutkan ucapannya. "Seperti yang kalian semua ketahui, pembebasan 'Apocalypse Dragon' akan menghancurkan semenanjung Korea. Namun, selama kita bisa memenuhi syarat penyelesaian skenario, kita akan diperbolehkan untuk berpindah ke tahap berikutnya. Jadi, tak ada seorang pun yang akan mati."
Tekad para inkarnasi semakin kuat setelah mendengar deklarasi Han Sooyoung dan mereka berteriak lagi. Mereka meneriakkan nama Han Sooyoung. Ini pemandangan yang agak familiar untukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Pandang Pembaca Mahatahu [Volume 3]
FantasyTerjemahan Bahasa Indonesia dari Novel Omniscient Reader's Viewpoint Volume 3 (Chapter 285-372) karya Singshong Kim Dokja hanyalah pekerja kantoran biasa yang memiliki hobi membaca web novel favoritnya, 'Three Ways to Survive in the Ruined World'. N...