Saat ini, Bihyung sedang menonton tayangan Duet Between Good and Evil di biro.
[Panggung The Great War of Saints and Demons ke-2 adalah 'Pulau Reinkarnasi' yang terletak di Dark Fault.]
Saat deklarasi dokkaebi agung terdengar, semua dokkaebi di biro langsung gempar.
"Tidak, kenapa tiba-tiba pulau ini?"
"Apa yang dipikirkan oleh para dokkaebi agung?"
Bahkan para dokkaebi agung sekalipun tidak bisa mengatur panggung untuk skenario utama ke-80. Jika kehendak Star Stream tidak bergerak...
[Star Stream bersedia membuka skenario utama ke-80.]
[Skenario utama baru telah dibuat.]
Bihyung terkejut begitu melihat pesan sistem. "Apa Star Stream benar-benar bergerak?"
Rangkaian perubahan skenario yang mengejutkan itu membuat Bihyung tertegun.
"Bihyung! Sebuah wahyu baru saja diterima!"
"... Sebuah wahyu?"
Setelah beberapa saat, sebuah panel baru mulai muncul di udara. Layarnya belum muncul sepenuhnya, tapi Bihyung sudah mengetahui apa itu.
"... Lempengan wahyu."
Lempengan tak dikenal yang hanya bisa dilihat oleh para konstelasi dan raja iblis yang telah memperoleh kekuatan 'wahyu'. Bahannya tidak diketahui dan bahkan ruang dan koordinatnya pun tidak diketahui dengan jelas. Biro hanya bisa mengamati objek aneh tersebut.
Setiap nebula memiliki nama yang berbeda untuk menyebut 'lempengan' ini. Wahyu ilahi, kata tunggal, bisikan iblis kuno...
Itu adalah objek tak dikenal yang merusak informasi masa depan, memaksa biro untuk menaruh banyak perhatian kepadanya..
Metode yang digunakan para konstelasi Star Stream untuk membaca masa depan itu sederhana. Terkadang ada lubang di lempengan wahyu dan serangkaian fragmen kisah akan dilepaskan dari lubang tersebut. Fragmen-fragmen yang keluar dari sana memiliki informasi tentang masa depan. Para konstelasi dan raja iblis membacanya, menggabungkan kata-kata yang berhasil ditafsirkan, dan menggunakannya untuk memprediksi masa depan atau membaca peruntungan mereka.
Stigma yang disebut 'Wahyu' pun dibuat. Sebenarnya itu hanyalah nama yang dibuat dengan cara merekonstruksi kata-kata ini. Bihyung bertanya, "Apakah ada pergantian lempengan wahyu?"
"Ya, hal ini telah menjadi masalah sejak mulai berguncang beberapa tahun yang lalu."
Versi asli dari wahyu itu memang merilis informasi mengenai masa depan, tapi tidak memiliki dampak yang signifikan pada probabilitas skenario biro. Masa depan yang direkonstruksi melalui wahyu itu tidak pasti dan tidak jelas.
Namun, sejak beberapa tahun yang lalu lempengan ini mulai 'retak'. Melalui retakan itu, seluruh informasi masa depan mulai masuk.
"Sebuah lubang aneh tiba-tiba muncul sejak beberapa hari yang lalu..."
Lubang yang muncul beberapa hari yang lalu itu menyebabkan masalah dalam probabilitas yang bahkan tidak dapat diabaikan bahkan oleh Star Stream. Informasi yang seharusnya tidak diteruskan berhasil melewati lubang itu tanpa rusak sedikitpun.
Bihyung masih sakit kepala saat mengingat berbagai pekerjaannya yang harus ia lakukan waktu itu. Seutas benang aneh pernah muncul secara tiba-tiba melalui lubang itu.
『 Three Ways to Survive in a Ruined World. 』
Nama itu terdengar seperti judul buku dan konstelasi Star Stream menjadi kacau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Pandang Pembaca Mahatahu [Volume 3]
FantasyTerjemahan Bahasa Indonesia dari Novel Omniscient Reader's Viewpoint Volume 3 (Chapter 285-372) karya Singshong Kim Dokja hanyalah pekerja kantoran biasa yang memiliki hobi membaca web novel favoritnya, 'Three Ways to Survive in the Ruined World'. N...