Musim dingin berlalu dengan cepat.
Kim Dokja's Company berhasil menyelesaikan skenario ke-65 dan mencapai Context of the Constellation ke-2 sejak seminggu yang lalu. Kami akhirnya berhasil memenuhi syarat minimum untuk berpartisipasi di skenario ke-80.
[Komisi iklan dari Mass Production Maker telah tiba.]
[Anda telah menerima 2.500.000 koin.]
Dana nebula terkumpul dengan cepat. 2,5 juta koin. Tampaknya penjualan X-grade Ferrarigini sedang meledak. Sekarang kami telah menerima sebagian dari pendapatan penjualan dan akan terus menerima lebih banyak lagi di masa depan.
"Sudah waktunya."
Akhirnya, hari skenario pun tiba. Aku menatap para anggota party yang sudah siap. Lee Hyunsung, Jung Heewon, Lee Jihye, Shin Yoosung, dan Lee Gilyoung. Selain itu, ada Jang Hayoung juga...
"Dokja-ssi, apa tidak masalah jika kita pergi begitu saja?"
Lee Hyunsung bertanya dengan nada gelisah. Yah, kekhawatirannya itu masuk akal. Seminggu yang lalu, aku meminta mereka untuk beristirahat dan tidak melakukan apapun sampai skenario ke-80 dibuka.
"Disiplin yang santai ini terasa tidak masuk akal..."
Disiplin. Itu adalah kata-kata dari seorang prajurit sejati yang kehilangan peluru dan safety pin-nya.
"Toh kita tidak mungkin bisa mengejar konstelasi tingkat teratas meski sudah berusaha sekuat tenaga. Yang penting bukanlah apa yang kita lakukan di sini, tapi apa yang kita lakukan di tempat itu ... ngomong-ngomong, aku merasa ada yang hilang."
"Sooyoung-ssi pergi duluan. Dia tidak mendengarkan perintah."
Company ini memang tidak memiliki karyawan yang benar-benar mendengarkan perintah. Yah, bagaimanapun juga Han Sooyoung pasti akan selamat.
Aku menoleh dan melihat sosok ibuku dan para pengembara lain yang mengawasi kami dari pintu depan kompleks industri.
"Kalau begitu, kami akan pergi."
"Jaga dirimu."
Aku mempercayakan keamanan Seoul kepada ibuku dan pasukan pengembara. Mereka adalah orang-orang yang tidak dikuasai oleh keserakahan terhadap skenario. Alih-alih menyelesaikan skenario, mereka bertekad untuk hidup dengan cara mereka sendiri. Lee Seolhwa dan Gong Pildu memutuskan untuk tinggal di Seoul agar bisa mengawasi dan mengelola inkarnasi.
"Aku akan menyerahkan Seoul kepadamu."
Lee Seolhwa mengangguk. Di sisi lain alun-alun, Gong Pildu sedang dikelilingi oleh para inkarnasi dari skenario tahap awal dan tampak menjelaskan sesuatu dengan gestur ogah-ogahan.
"Yang terpenting adalah merebut posisi terbaik. Kalian harus menempati tanah yang bagus sebelum tempat itu diklaim oleh orang lain! Mengerti?"
Yah, seharusnya mereka akan baik-baik saja.
-Aku akan menyusul dengan Breaking the Sky Sword Saint. Pergilah.
Aku mengangguk pada Kyrgios yang berdiri di kejauhan dan lantas mengirim sinyal ke udara. Tak lama kemudian, seorang dokkaebi tingkat rendah yang bertanggung jawab atas transfer skenario pun muncul.
[Kim Dokja's Company. Apa persiapannya sudah selesai?]
"Mulailah pemindahannya."
Dokkaebi tingkat rendah itu menggumamkan sesuatu dan kami tersedot ke dalam portal yang muncul di bawah kaki kami. Itu adalah portal canggih yang tak membuatku merasa mual saat perpindahan dimensi. Setelah beberapa saat, sebuah pesan muncul di udara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Pandang Pembaca Mahatahu [Volume 3]
FantasyTerjemahan Bahasa Indonesia dari Novel Omniscient Reader's Viewpoint Volume 3 (Chapter 285-372) karya Singshong Kim Dokja hanyalah pekerja kantoran biasa yang memiliki hobi membaca web novel favoritnya, 'Three Ways to Survive in the Ruined World'. N...