Tombak itu melesat jauh dengan meninggalkan jejak cahaya berwarna biru gelap. Awalnya status dan kekuatan tombak itu tidak berada pada tingkat yang mampu Yoo Joonghyuk atasi. Mungkin pemahaman Yoo Joonghyuk putaran ke-3 dalam menggunakan tombak meningkat tajam setelah dia melewati Hell of Eternity. Aku menyaksikan tombak yang melesat itu dan bertanya, "Kau kembali lebih cepat dari yang aku kira? Apa yang terjadi pada para returnee?"
"... Aku akan jelaskan nanti."
Ares menggertakkan giginya dan mencoba menghindari tombak itu. Dia memang tidak bisa bergerak bebas di udara seperti Hermes, tetapi kemampuannya sudah cukup cukup untuk menghalau tombak. Setidaknya, jika tidak ada kekuatan kisah di dalam tombak.
「Tombak yang meninggalkan ujung jari tidak bisa dihindari.」
Apakah sebuah kisah juga memiliki perasaan? Tidak ada ahli kisah yang mampu memberikan jawaban pastinya. Satu-satunya kepastian yang nyata adalah situasi yang sedang berlangsung di depan mataku ini.
[Fragmen kisah 'Enemy of the War God' menunjukkan permusuhan terhadap Atrocious War God.]
Heracles di garis dunia ini palsu, tetapi seiring berjalannya waktu, kepalsuan itu dapat berubah menjadi nyata. Kisah yang telah ia ciptakan memiliki kemauannya sendiri. Saat Ares berusaha menghindar secepat yang ia bisa, tombak itu juga berputar pada kecepatan yang sama. Ares buru-buru mengambil posisi defensif, tetapi tombak itu mengabaikan gerakannya.
Tombak itu berhasil menusuk tepat pada bagian paha Ares. Cucuran darah mengalir deras dan Ares berteriak kesakitan karenanya. Salah satu dari 12 Dewa agung, sang Dewa Perang jatuh ke dalam laut dengan kondisi berdarah-darah.
"Aku akan menaklukkannya!" Lee Hyunsung, yang telah menunggu di tanah setelah menonaktifkan Steel Transformation, memukul tubuh Ares dengan Great Mountain Smash. Sementara itu, Yoo Joonghyuk membuka transcendence dan menginjak-injak tubuh inkarnasi Ares. Beruntung Yoo Joonghyuk kembali pada waktu yang tepat.
"Masalah di Bumi sudah beres?"
Yoo Joonghyuk tidak menjawab. Ares meronta-ronta dengan wajah babak belur akibat diinjak-injak oleh sepasang sepatu boot. Tak peduli seberapa banyak dia berjuang dan bertahan, tombak yang tertancap di pahanya telah menahan status yang ia miliki. Kisah Heracles begitu gigih dan keras kepala. Setidaknya, itu cukup kuat untuk menahan 12 dewa di skenario ke-60. Itu adalah sesuatu yang dilakukan oleh 12 dewa pada diri mereka sendiri.
[H-hephaistos ini seperti bajingan!]
[Konstelasi 'Volcanic Blacksmith' mengerutkan kening.]
Aku melihat keberadaan panah merah yang melesat di atas kepala Ares dan segera mengeluarkan Unbroken Faith. Untuk memenangkan skenario ini, dua pemimpin di pihak Olympus harus dibunuh. Ares adalah salah satunya.
Ares yang ada di hadapanku ini tidak akan benar-benar mati karena dia hanyalah tubuh inkarnasi. Namun, hilangnya tubuh inkarnasi akan menyebabkan kerugian besar pada 12 dewa. Kemudian pikiran Yoo Joonghyuk memasuki kepalaku.
「Tidak ada waktu lagi ... Aku bisa menyelamatkannya jika bergegas. Aku membutuhkan nektar.」
Yoo Joonghyuk mengarahkan Black Demon Sword ke leher Ares dan membuka mulutnya. "Ares, apakah kau punya nektar?"
Aku benar-benar kebingungan ketika mendengar ucapan Yoo Joonghyuk yang begitu tiba-tiba itu.
... Nektar? Aku mengetahui item itu.
「Jika Veda memiliki sari bintang Soma, Olympus memiliki Nektar.」
Si brengsek ini, apakah dia masih begitu serakah untuk meningkatkan kemampuan tubuhnya? Pada saat yang bersamaan, konstelasi yang memasuki channel mengirim indirect message.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Pandang Pembaca Mahatahu [Volume 3]
FantasyTerjemahan Bahasa Indonesia dari Novel Omniscient Reader's Viewpoint Volume 3 (Chapter 285-372) karya Singshong Kim Dokja hanyalah pekerja kantoran biasa yang memiliki hobi membaca web novel favoritnya, 'Three Ways to Survive in the Ruined World'. N...