[312] Episode 59 - Kim Dokja's Company (3)

23 4 0
                                    

Pecahan langit-langit jatuh dan Jung Heewon menatap kepulan debu itu dalam diam. Dalam penglihatannya yang kabur, ia bisa menemukan Han Sooyoung yang jatuh pingsan.

Judge of Evil dan Black Flames Demon Ruler. Demon-like Judge of Fire dan Abyssal Black Flame Dragon.

Ini adalah pertempuran yang telah dinanti-natikan oleh hampir semua konstelasi yang ada di Semenanjung Korea, tetapi ekspresi dari pihak-pihak yang menonton tidak terlihat menyenangkan sama sekali. Jung Heewon melangkah mendekat dan mengacungkan Sword of Judgment pada Han Sooyoung. "Kenapa kau tidak berhenti berakting saja?"

Tubuh Han Sooyoung tersebar menjadi partikel-partikel kecil yang berserakan. Riak yang tajam itu kembali terasa. Jung Heewon refleks memutar tubuhnya dan menikam pedang di belakangnya. Setelah itu, terdengar suara logam. Han Sooyoung membuka ikatan perban di sekitar tangan kanannya, sementara Sword of Judgment menembus kegelapan.

"... Kau tidak tertipu?"

"Aku tahu bahwa kau memiliki skill Avatar." Cahaya putih muncul dari Sword of Judgment. "Kau adalah First Apostle."

Status mereka saling bertabrakan dan keduanya jatuh secara bersamaan. Mata Jung Heewon memerah setelah dia mengaktifkan Demon Slaying. Skill-nya itu bisa memperkuat kekuatan serangan yang ia miliki, tetapi juga meningkatkan emosi negatif di antara mereka. Kesedihan dan kemarahannya kian bertambah.

"Kaulah yang menyerang orang-orang Chungmuro."

Pertempuran Chungmuro yang terjadi ketika perang perebutan bendera. Itu adalah pertama kalinya Han Sooyoung bertemu dengan para anggota party.

"Pada saat itu, Jihye dan Gilyoung hampir mati."

"... Yang hampir mati kan bukan kau, jadi kenapa kau yang marah? Kau bahkan tidak ada di sana saat itu."

"Aku marah karena aku tidak ada di sana. Jika aku ada di sana, aku tidak akan membiarkanmu pergi begitu saja."

Secercah sahaya bersinar di udara dan hal-hal yang terjadi selama perebutan bendera diproyeksikan sebagai gambar holografik. Mungkin itu adalah layanan dari dokkaebi untuk konstelasi yang saat itu tidak ada di channel. Layar hologram itu memperlihatkan sosok Lee Jihye dan Lee Gilyoung yang babak belur akibat serangan para apostle. Han Sooyoung terlihat seolah merasa bersalah. "Kalau begitu, apakah kau akan membunuhku sekarang?"

"Aku tidak bisa mempercayaimu."

Han Sooyoung menggigit bibirnya. Dia juga mengerti bahwa kemarahan yang dirasakan Jung Heewon itu masuk akal. Tentu saja. Dia adalah First Apostle dan ada masa di mana ia menjadi musuh dari anggota party.

Itu terjadi sekitar dua tahun lalu. Rumor bahwa Han Sooyoung adalah First Apostle tersebar. Alasan kenapa rumor itu tersebar tidak diketahui. Yang jelas, Han Sooyoung tidak menyangkal rumor tersebut. Mungkin karena rasa bersalah atau bisa jadi karena dia pengecut. Han Sooyoung juga tidak bisa memahami dirinya sendiri.

Satu-satunya hal yang dia tahu hanyalah sikap anggota party terhadapnya.

-Yah, itu adalah masa lalu.

-Benarkah? Noona adalah orang yang berbicara dengan kepala buntung itu? Keren sekali.

Lee Jihye dan Lee Gilyoung adalah orang-orang yang paling menderita selama perebutan bendera berlangsung, tetapi mereka bahkan tidak terlihat peduli sama sekali. Yoo Sangah yang sudah menyadari identitas Han Sooyoung sejak awal juga memilih untuk menutup mata, sementara Yoo Joonghyuk tidak ambil pusing tentang hal itu. Namun, Jung Heewon berbeda. "Kau harus menebus apa yang telah kau lakukan dengan benar."

"Kenapa kau—"

"Jika kau terus seperti ini, bagaimana dengan bekas luka yang diterima anak-anak itu?"

Sudut Pandang Pembaca Mahatahu [Volume 3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang