Aku menghela nafas pelan saat memikirkannya. Aku tidak tahu apa yang harus kupilih, tapi sekarang aku adalah raja iblis. Jadi, meja yang seharusnya kutempati adalah....
[Sekarang, kemarilah. Aku sudah menyiapkan tempat duduk untukmu.]
Uriel mulai membawaku dan rekan-rekanku ke suatu tempat. Aku merasa malu karena diseret oleh Uriel. Mungkin karena mengetahui itu, Uriel menuntunku ke arah meja para malaikat agung dengan cara yang lebih natural. Di meja seberang, para raja iblis menatapku.
"Tidak, tunggu sebentar. Uriel. Aku..."
Aku duduk di sebelah Uriel dan anggota lain duduk di belakangku satu persatu. Raphael yang duduk di depanku langsung menatap kami dengan tatapan heran.
[Bukankah kau raja iblis?]
"Yah, itu..."
Bagaimanapun juga, Uriel yang duduk di sebelah kiriku merasa senang.
[Baiklah, baiklah.]
Aku merasakan sesuatu yang aneh dan menoleh ke kanan, hanya untuk melihat orang yang tak terduga.
"Apa? Kau juga di sini?"
Kapan dia datang ke sini? Yoo Joonghyuk duduk di sana dengan aura membunuh yang aneh dan menakutkan. Di sebelahnya ada Metatron yang menatapku dengan ekspresi yang tak terbaca. Berdasarkan tempat duduknya, Yoo Joonghyuk pasti dibawa ke sini oleh Metatron. Tapi kenapa perasaanku tidak enak begini?
Metatron melambaikan tangan padaku sebelum kemudian menggelengkan kepalanya ke arah Uriel. [Uriel, aku mengerti maksudmu, tapi Demon King of Salvation adalah raja iblis.]
[Bagaimana dia bisa menjadi raja iblis, Scribe?]
[Dari modifier-nya saja semua orang pun pasti tahu bahwa dia adalah raja iblis. Biarkan dia pergi.]
[Aku tak mau.]
Saat Metatron dan Uriel bertengkar, seorang dokkaebi muncul di tengah aula. Jumlah dan ukuran tanduknya menunjukkan bahwa dia adalah dokkaebi tingkat lanjut.
[Kalau begitu sekarang...] Tatapan dokkaebi itu terhenti padaku. [Hmm. Aku sudah memberitahu kalian sebelumnya, tapi ada yang tidak mematuhinya. Aku akan berterima kasih jika para konstelasi dan raja iblis duduk di tempatnya masing-masing].
Karena ucapan dokkaebi itu, akhirnya aku menyadari modifier yang tertulis di tempatku.
[Kursi itu diperuntukkan bagi Savior of Corruption.]
... Ternyata ini adalah kursi si brengsek itu. Michael tidak hadir. Aku buru-buru menoleh ke anggota party. "Kalian tetaplah di sini. Itu akan lebih aman."
"Lalu bagaimana dengan Dokja-ssi?"
"Aku baik-baik saja. Jangan terlalu gugup dan anggap ini sebagai acara penghargaan akhir tahun. Semuanya sudah banyak menderita, jadi terkadang harus ada skenario seperti ini."
Meski berkata begitu, tapi sebenarnya aku masih merasa gugup. Menurut plot novel aslinya, keseimbangan antara kebaikan dan kejahatan akan terganggu karena acara Duet Between Good and Evil ini. Aku tersenyum pada Uriel dan berjalan menyeberangi aula sendirian, perhatian semua orang tertuju padaku.
[Raja Iblis 'Duke of Everywhere' menganggapmu raja iblis rendahan.]
[Konstelasi 'Morning Star Goddess' mengibaskan tangannya dengan sikap tercengang.]
[Raja iblis 'Devil of Principles' meragukan martabatmu.]
Aku benar-benar merasa seperti duduk di kelas yang salah saat upacara penerimaan siswa baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Pandang Pembaca Mahatahu [Volume 3]
FantasyTerjemahan Bahasa Indonesia dari Novel Omniscient Reader's Viewpoint Volume 3 (Chapter 285-372) karya Singshong Kim Dokja hanyalah pekerja kantoran biasa yang memiliki hobi membaca web novel favoritnya, 'Three Ways to Survive in the Ruined World'. N...