Yoo Joonghyuk mati.
['Fourth Wall' bergetar.]
Itu tidak terasa nyata.
['Fourth Wall' bergetar hebat!]
[Skill eksklusif, 'Fourth Wall' sangat diaktifkan!]
Aku tidak bisa bernapas karena kengerian yang memenuhi paru-paruku. Kenapa Yoo Joonghyuk tiba-tiba mendapatkan atribut 'penulis' dan kenapa ia memilih antara mati atau regresi? Aku mengerti garis besarnya, tetapi itu tetap sulit untuk dipahami. Tidak ada lagi Yoo Joonghyuk asli yang aku tahu. Hanya segelintir kisah yang membuktikan ketidakhadirannya.
... Aku merasa seperti ini.
「Ini adalah novel. Ini adalah kisah dalam novel. 」
Aku menarik napas perlahan dan kemudian menghembuskannya.
「Yoo Joonghyuk telah terbebas dari status karakter.」
Telingaku berdenging dan jantungku berdetak dengan begitu kencang. Aku berusaha mengatur napas sekali lagi.
[Skill eksklusif, 'Fourth Wall' diaktifkan lebih kuat!]
Inderaku perlahan kembali dan gumaman dari anggota party terdengar.
"... Apa yang terjadi?"
"Kau dengar, kan? Skenarionya sudah selesai!"
Aku menampar pipiku dua kali dan mendongak ketika merasakan status apocalypse dragon yang mengalir dari segel.
[Nebula 'Olympus' sedang mempersiapkan medan perang untuk Apocalypse Dragon.]
[Nebula 'Veda' sedang bersiap-siap untuk bencana.]
[Nebula 'Tamna'...]
Jika prediksiku benar, masih ada cukup waktu hingga bangkitnya apocalypse dragon. Aku berteriak ke arah anggota party yang tersebar di berbagai tempat. "Semuanya, berkumpullah. Ada yang harus kukatakan."
Para anggota party berkumpul di sekitarku meski mereka tampak waspada. Seseorang memapah Han Sooyoung yang jatuh, sementara Kim Namwoon dan Lee Jihye menunjukkan permusuhan yang kuat terhadapku.
"Tak lama lagi, Apocalypse Dragon akan terlepas sepenuhnya. Karena itu-"
"Diam! Apa yang tadi kau lakukan? Kau dan Yoo Joonghyuk bekerjasama untuk menyerang Master!" Lee Jihye berteriak keras sembari mengarahkan pedangnya ke leherku. Kemudian Lee Hyunsung bergumam, "Dokja-ssi, itu..."
"Kapten! Bagaimana dengan si brengsek ini? Haruskah aku mengurusnya?"
Kim Namwoon mengisi tangannya dengan api hitam. Han Sooyoung menggelengkan kepalanya. "... Semuanya, dengarkan dia."
"Hah?"
"Dengarkan dia."
Mata Han Sooyoung terbuka lebar, tetapi pupilnya yang kosong itu membuktikan bahwa dia telah menyerah atas segalanya. Han Sooyoung mirip denganku. Meski terlihat seperti itu, tapi dia pasti sudah memahami situasi ini di kepalanya. Mungkin dia sedang memikirkan rencana selanjutnya.
Aku menatap semua anggota party. Lee Hyunsung, Kim Namwoon, Lee Seolhwa, Lee Jihye, Shin Yoosung....
Orang-orang yang selamat dari putaran ke-1863. Aku bisa memberitahukan kebenaran tentang Han Sooyoung kepada mereka. Han Sooyoung yang telah memanfaatkan mereka. Demi membuat dunia baru, dia ingin mengakhiri kisah mereka di sini. Meski begitu, aku tidak bisa mengatakannya.
"Semuanya, patuhi perintah kapten. Jangan terburu-buru menarik kesimpulan. Dengarkan Dokja-ssi."
Karena mereka mengikuti Han Sooyoung dengan tulisan. Aura permusuhan yang menguar dari party itu berhasil ditenangkan oleh ucapan Lee Hyunsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Pandang Pembaca Mahatahu [Volume 3]
FantasyTerjemahan Bahasa Indonesia dari Novel Omniscient Reader's Viewpoint Volume 3 (Chapter 285-372) karya Singshong Kim Dokja hanyalah pekerja kantoran biasa yang memiliki hobi membaca web novel favoritnya, 'Three Ways to Survive in the Ruined World'. N...