Sehabis mandi, Elo duduk dengan risau pada balkon kamar. Ia menatap jauh ke kamar yang ia tahu adalah milik Mia. Posisi kamar keduanya kebetulan berhadapan. Ia mengetahui itu kerena sering melihat Mia duduk di depan meja rias yang memang berdekatan dengan jendela.
Elo mendesah panjang. Ternyata lebih sulit meresmikan hubungan dari pada tidak ada hubungan yang mengikat. Rasanya setelah berpacaran mereka lebih asing dan jauh.
My love.
Demi Tuhan, apa yang kamu lakukan, Elo? 20:10
Dengan gugup dan tangan bergetar Elo menyambar ponsel yang tergeletak pada meja.
Sudah ia duga. Mia pasti mengamuk.
Anda.
Aku melakukan itu tanpa paksaan siap pun. Aku ingin. 20.10
Sial, ia semakin gugup bahkan tangannya tak mau berhenti bergetar.
My love.
Tapi, aku tidak! 20.11
Anda.
Maaf. 20.11
Ia tipe yang gampang mengalah jika demi orang yang ia cintai. Tepatnya, ia akan meredam ego dan sifat gengsinya.
My love.
Aku terima! 20.12
Anda.
Kalau aku punya salah. Aku minta maaf. 20.12
My love.
Kamu tidak punya salah. Jadi, tidak perlu minta maaf. 20.13
Anda.
Tapi, sikap kamu, aku pikir aku salah. 20.12
Elo memang tidak berencana menutupi keganjilan yang ada. Ia merasa Mia sedikit aneh. Bukankah sebelumnya mereka cukup santai dan baik-baik saja?
Sewaktu menunggu balasan, Elo mengoyangkan kaki dengan risau. Ia gugup!
My love.
Aku hanya ragu. 20.15
Anda.
Tentang apa? 20.15
Ia mengerutkan dahi.
My love.
Hubungan kita! 20.18
Anda.
Kenapa dengan hubungan kita? 20.18
My love.
Aku tidak pantas buat kamu! 20.20
Anda.
Memangnya kamu kenapa sampai tidak pantas buat aku? 20.20
My love.
Aku punya banyak kekurangan. 20.23
Anda.
Kalau kamu lupa biar aku ingatkan, aku bukan Tuhan. Aku manusia yang punya banyak kekurangan seperti kamu. 20.23
My love.
Aku tidak sebaik yang kamu kira. 20.25
Anda.
Aku tidak perduli. 20.25
My love.
Tapi, aku perduli. 20.26
Anda.
Artinya kamu memang mencintaiku. Jadi, jangan katakan apa pun. Kamu pasti lelah. Tidurlah. Sampai jumpa esok. Mimpi yang indah. 20.26
Elo mematikan ponsel dengan suasana hati kacau. Mia terlalu ragu dengan hubungan mereka, padahal ia serius. Ia tak pernah ingin melukai hati wanita itu dan berharap mereka bisa segera melanjutkan hubungan ketahap yang lebih serius.

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA YANG NYATA
RomanceMia, gadis berkulit sawo matang itu diam-diam mengagumi Elo, lelaki jangkung yang kebetulan berteman baik dengan sahabatnya, Tiara. Gadis itu, Mia, mengakui bahwa ia kurang pantas memimpikan Elo menjadikannya pendamping. Elo terlalu menawan untuk uk...