Prolog

28.3K 1.2K 168
                                    

"Argggg SIALAN!" Seorang gadis terus berlari dari kejaran musuhnya sambil menggendong anak kecil yang memeluk leher nya erat karena ketakutan, banyak luka di tubuh gadis itu karena berusaha menyelamatkan anak kecil yang di sandera musuhnya.

Awalnya gadis itu hanya ingin menyelesaikan misinya dari Daddy-nya yang ingin turun tahta menjadi ketua mafia, jika dirinya berhasil melumpuhkan musuh yang sekarang dirinya hadapi maka bisa dikatakan gadis itu yang akan menjadi ketua mafia mulai sekarang.

Tapi karena hobinya yang suka menolong orang membuat gadis itu tidak tega melihat anak kecil yang di aniaya oleh mereka, entah apa kesalahan anak kecil itu tapi hatinya sangat berempati untuk menyelamatkannya apalagi melihat wajah anak kecil itu yang sangat polos saat melihat dirinya dari kejauhan membuat ia menjadi tidak tega dan akhirnya seperti inilah sekarang dirinya sedang di kejar-kejar oleh musuhnya.

Ratu Azzura, nama gadis yang mempunyai hobi aneh menyelamatkan orang-orang meskipun harus melukai dirinya sekalipun. Memiliki satu Kakak yang umurnya tidak jauh darinya karena keduanya kembar tapi tidak identik.

Sekarang Ratu berumur 23 tahun, ia adalah anak seorang ketua mafia di dunianya ini. Keluarganya sungguh aneh semuanya mereka tidak memiliki belas kasihan, mungkin hanya dirinya yang masih memiliki rasa empati.

Ratu berhenti di pohon besar, dirinya menurunkan anak kecil di gendongannya. Ia bernafas ngos-ngosan karena lelah, dengan tampang yang masih tenang tanpa rasa takut sedikitpun ia melihat anak kecil yang sedang melihatnya juga.

"Hei bocah! Lo pergi sendiri dari sini, gue masih ada urusan." Ucap Ratu, gadis kecil itu memilin-milin bajunya yang sudah robek.

"Bowleh Thena ingkut akak?"

"Ga boleh, Lo lihat jurang itu?" Serena menunjuk ke depan dimana ada jurang yang sangat dalam dan mengerikan. Anak kecil itu mengerutkan keningnya heran, ia tidak melihat apapun didepannya.

"Thena endak liat apa-apa akak."

"Arggg bodo amatlah, pokonya lo pergi dari sini kalau mau selamat." Ratu menatap tajam anak kecil itu, dirinya tidak bisa bersikap lembut karena dirinya sudah diajarkan oleh orang tuanya menjadi gadis yang seperti ini.

"Akak olang baik, Thena yakin akak akan bahagia." Anak kecil itu tersenyum penuh arti kepada Ratu.

Ratu bedecih. "Apa, orang baik? Bahkan orang-orang bilang gue antagonis bocah, mending lo pergi udah enggak ada waktu lagi."

Masih dengan senyumannya yang polos, Thena menatap mata Ratu dengan mata berbinar-binar penuh bahagia. "Akak olang baik dan kehidupan akak akan lebih belwalna kedepannya dengan olang-olang yang mencintahi akak, ceamat Atang akak Latu Azzula."

Wajah ratu sedikit terkejut karena anak kecil itu mengetahui nama lengkapnya, biasanya ia akan memakai nama samaran. Tapi Ratu tidak ambil pusing karena sekarang bukan waktu yang tepat, apalagi dirinya sudah merasakan kedatangan musuh yang mendekat.

"Terserah lo, pergi sana dan hati-hati bocah." Ratu memalingkan wajahnya karena tidak biasa berkata lembut, tapi matanya melotot merasa pipinya yang basah.

Cup

"Telima acih akak baik." Bocah itu tersenyum lalu pergi berlari ke segala arah.

Ratu mengerjapkan matanya, ia tersadar kembali dan dirinya langsung memegang pipinya yang di kecup bocah itu sambil menahan senyum kakunya.

"Heh! Bahagia? Dicintai? Enggak mungkin ada di kamus gue, karena gue enggak pernah merasakan itu bahkan gue berharap bisa mati agar bisa menghapus darah mafia dari tubuh gue." Gumam Ratu dengan wajah datar miliknya.

"WOY BERHENTI!" Seru musuhnya yang sekarang sudah mendekat padanya, bahkan sekarang Ratu sudah dikepung oleh mereka dan tidak ada jalan untuknya pergi apalagi pistol dirinya sudah habis pelurunya.

Transmigrasi Queen Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang