Bab 23

6.4K 573 852
                                    

"Hai." Sapa pria dengan senyuman manisnya dan duduknya yang anggun, Queen linglung melihat pria itu ada disini dan bertemu dengan Daddy-nya.

Queen berusaha mendatarkan kembali wajahnya yang tadi terkejut, dia pikir ia akan senang dengan kedatangannya yang mengaku sebagai pacarnya? Tentu saja tidak, setelah dia mengabaikan dirinya di mall waktu itu maka ia juga akan melakukan hal yang sama padanya.

"Jangan mudah percaya sama orang asing Dad, Queen saja tidak mengenalnya." Jawab Queen memutar matanya malas melihat Ala yang terus-menerus tersenyum padanya, Queen duduk disamping Frederick sambil memeluk tangan Daddy-nya dengan erat mengabaikan Ala yang wajahnya berubah datar. Mungkin karena cemburu?

"Kalau malu bilang Princess, dia jauh-jauh datang kesini mau bertemu kamu loh. Masa kamu cuekin kayak gini?" Ucap Frederick, tapi Queen tidak memperdulikannya karena dirinya masih dendam dengan kejadian di mall tadi.

"Queen engga peduli, lagian dia bukan pacar Queen." Jawab Queen masih dengan pendiriannya, lagian benar kan? Keduanya tidak pacaran, Ala saja tidak pernah menembaknya atau mengajaknya pacaran.

"Sayang, aku minta maaf." Ucap Ala dengan wajah sedihnya, Queen tersenyum sinis. Dirinya sangat ingin sekali membahas tentang chip itu lagi dan Ingin marah juga, tapi sayang ada Daddy nya disini jadi dirinya harus bersabar dulu. Apalagi sekarang Ala sudah mengetahui siapa dirinya, membuatnya sedikit canggung.

"Minta maaf memang gampang, tapi tidak semudah itu setelah apa yang Lo perbuat bahkan Lo juga mengabaikan gue saat di mall. Itu yang namanya penyesalan?" Tanya Queen datar, bukan maksud mengungkit hanya saja Queen tidak menyukai jika Ala mengabaikan dirinya.

Ala mendekati Queen dan berlutut dibawah Queen yang sedang duduk, tangannya memegang tangan Queen lalu menciumnya dengan lembut dan penuh kasih sayang.

"Aku minta maaf sayang, aku tahu kamu marah karena aku mengabaikan kamu tapi aku melakukan itu demi keselamatan kamu sayang." Jelas Ala menatap Queen memelas seperti anak anjing yang meminta makanan kepada majikannya, perlakuan Ala membuat Queen dan Frederick terpana apalagi tatapan Ala yang memuja kepada Queen membuat hati Frederick menghangat itu berarti bukan hanya anaknya yang mencintainya tapi Ala juga sama mencintainya bahkan sepertinya lebih besar.

Uhuk uhuk

Frederick terbatuk-batuk melihat sikap Ala yang sama persis seperti dirinya waktu muda, tapi Frederick juga sangat menyukai Ala yang pemberani lebih tepatnya pemberani karena memperlihatkan keromantisan keduanya di hadapannya. Tapi ada satu yang Frederick tidak suka Ala terlalu misterius terlihat dari kepribadiannya, keduanya belum bicara banyak karena Ala juga baru sampai dan mengaku pacar anaknya barulah setelah itu Queen datang.

Queen menarik tangannya dan menatap Ala kesal. "Gue engga peduli alasan Lo apa, pokoknya lo bukan pacar gue."

"Sayang, jangan gitu dong. Kita kan sudah menjalin hubungan sudah lama tapi karena kamu hilang ingatan aku jadi harus bertahan tidak melakukan apapun sama kamu karena takut kamu akan menjauhi ku." Ala merajuk kepada gadisnya, tapi respon Queen tetap saja datar.

"Memangnya apa yang ingin kamu lakukan kepada anak saya anak muda?" Tanya Frederick tersenyum sinis seperti tanda bahaya untuk Ala.

"Hehe maksudnya seperti berpegangan tangan Om, kan kalau pacaran harus bergandengan tangan tapi Queen selalu menolaknya karena dia tidak mengingat saya Om, ah saya jadi sedih." Wajah Ala sendu, bukannya merasa kasihan Frederick menatap anaknya sambil tersenyum. Sedangkan Queen mendengus apanya yang pegangan tangan, bahkan Ala sudah mencium nya beberapa kali tanpa persetujuannya.

"Queen, bisa kamu ke kamar dulu? Ada sesuatu yang mau Dad katakan kepada pacar kamu." Ucap Frederick, Queen menatap keduanya yang saling melempar senyum tapi Queen yakin dari mata keduanya ada ke posesifan tentangnya. Queen menghela nafasnya semoga saja keduanya tidak berkelahi.

Transmigrasi Queen Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang