"Lo mengerikan Ala." Ucap Queen syok, sedangkan Ala mematung menatap gadisnya yang dimatanya ada rasa takut kepadanya.
"Sayang." Lirih Ala bahkan ingin memeluk gadisnya tapi Queen menghindar dan menatap Ala kecewa.
"Kenapa lo lakuin itu?" Tanya Queen, Ala mengerutkan keningnya bingung.
"Aku enggak mengerti maksud kamu apa, tapi kamu benar-benar tidak papa. Apakah ada yang luka, Sayang?" Tanya Ala khawatir meneliti tubuh Queen guna melihat apakah ada luka di tubuh gadisnya, tapi saat Ala ingin memegang wajah gadisnya Queen menahan tangannya dan menatap Ala tajam.
"Gue tanya sekali lagi, kenapa Lo lakuin itu?" Ala menatap Queen intens tapi wajahnya berubah sedih.
"Maksud kamu apa?" Tanya Ala santai.
"Lo memasukkan GPS ke tubuh gue?" Tanya Queen too the point tapi wajahnya datar.
"Hemmmm tidak, aku tidak melakukan itu Sayang."
"GUE TANYA KENAPA LO MEMASUKKAN GPS KE TUBUH GUE SIALAN!" Seru Queen dengan nafas memburu menahan amarah, meskipun dulu dirinya mafia tapi ia tidak pernah melakukan hal sekejam ini untuk memata-matai orang. Kelakuan Ala yang seperti ini mengingatkan dirinya kepada orang tua kandungnya yang selalu melakukan segala cara Agar mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan.
"Kamu sudah mengingat semuanya?" Tanya Ala tersenyum miring. Tapi jika dilihat teliti ada tatapan sedih yang Ala tunjukkan padanya.
"Jadi, benar Lo memasukkan GPS ke tubuh gue?" Tanya Queen, padahal awalnya dirinya hanya ingin mengetes Ala tapi melihat responnya Queen yakin Ala benar-benar melakukan itu.
"Ngaco, mana mungkin aku melakukan itu." Ala tersenyum manis kepada gadisnya, tapi sekarang Queen tidak mudah percaya lagi.
"Benarkah? Lalu bagaimana lo bisa tahu gue ada disini sedangkan gue enggak bilang siapa-siapa kalau gue disini bahkan ini bukan pertama kalinya Ala."
"Kamu lihat disana?" Ala menunjuk pojok dan ternyata ada cctv disana, Queen menatap Ala datar.
"Lo mau bilang kalau tahu dari cctv, lalu bagaimana dengan kemarin-kemarin? Gue yakin engga ada cctv di daerah sana." Queen bukan pemilik asli yang gampang di bodohi, dirinya adalah calon ketua mafia dan sudah belajar bagaimana mengamati orang-orang yang menurutnya bahaya untuknya.
"Dan lagi, bagaimana lo bisa melihat cctv itu sedangkan hanya petugas saja yang boleh melihatnya? Bahkan Lo datang tepat waktu Ala, seperti sebelumnya." Queen menatap Ala yang terdiam membisu, ada keheningan diantara keduanya entah apa yang keduanya pikirkan.
"Gue kecewa sama lo, gue kira Lo orang baik Ala tapi nyatanya Lo sama saja seperti mereka yang menyakiti gue." Ucap Queen dengan mata berkaca-kaca, meskipun awalnya dirinya mendekati Ala karena terpaksa tapi ada rasa nyaman dan melindungi yang Ala berikan padanya dan mengetahui Ala benar-benar melakukan ini Queen merasa di khianati lagi.
Ala mendekati Queen bahkan tangannya membelai wajah Queen yang terdiam menatap tajam Ala. "Kenapa, kamu takut sama aku?"
"Ya, gue takut dan gue harap kita tidak ada hubungan apapun lagi." Lirih Queen, tatapan Ala berubah tajam bahkan tangannya memeluk pinggang Queen dan menariknya untuk lebih dekat padanya.
"Sampai kapanpun kamu akan menjadi gadisku sayang, mau ataupun tidak." Ucap Ala dingin, Queen menatap tidak percaya Ala jika seperti ini namanya bukan cinta tapi obsesi.
Queen menutup matanya saat ingatan pemilik asli datang padanya lebih tepatnya ingatan saat Ala memasukan GPS ah tidak lebih tepatnya sebuah Chip ke bagian lehernya tanpa bius dan melakukannya dengan paksaan bahkan pemilik tubuh ini sudah memberontak dan berteriak histeris tapi seakan tuli Ala tetap melakukannya bahkan tersenyum puas setelah selesai memasukkan chip itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Queen Antagonis
Teen FictionRatu Azzura, anak ketua mafia pecinta kedamaian yang hobinya menolong orang-orang dengan cara membully nya balik. Protagonis atau Antagonis? Entahlah tapi orang-orang bilang dirinya antagonis, Ratu harus meninggal karena dirinya menolong seorang ana...