Bab 30

2.5K 375 455
                                    

"Will you be my girlfriend, Shaqueena?" Tanya Ala lembut dengan tatapan memuja miliknya, tangan Queen gemetar karena syok Ala melakukan ini untuknya.

"Ala, Lo serius?" Tanya Queen masih tidak percaya apalagi saat dirinya jelaskan nembak cewek itu seperti apa dan sekarang Ala berhasil melakukannya bahkan sampai membuat jantungnya ingin loncat dari tempatnya. Lebay? Bodo amat😝

"Aku tidak pernah seserius ini sama seorang gadis, sayang." Ucap Ala, Queen menatap mata Ala dan memang hanya ada ketulusan saja disana lalu tatapan Queen melihat sekelilingnya lagi dan orang-orang masih berada di posisinya. Queen menghela nafasnya, sampai kapanpun dirinya tidak bisa keluar dari situasi ini. Jadi,

"Gue...."

"Sayang, Jika kamu mengambil bunga maka kita resmi jadian, tapi jika kamu mengambil cincin maka kita akan segera tunangan. Jadi, apa jawaban kamu?" Tanya Ala, Queen benar-benar tidak percaya dengan jalan pikiran Ala. Bukankah jika dirinya memilih keduanya akan sama saja?

"Bukanya itu sama saja gue menerima Lo? Dasar curang!" Itulah Ala, tanpa membuat dirinya kesal maka itu bukanlah Ala. Padahal tadi dirinya sudah sangat terharu, tapi mendengar Ala berucap seperti ini kehaluannya menjadi buyar.

"Sengaja, biar kamu engga bisa nolak."

"Cih, memangnya gue bisa nolak setelah apa yang gue ucapkan kemarin? Apalagi gue belum tahu Lo siapa." Ucap Queen.

"Baiklah, jadi apa yang kamu pilih sayang?" Tanya Ala lagi tidak sabar, Queen menatap bunga dan cincin dengan pandangan tidak percaya. Dirinya sedikit panik karena takut Ala mendengar hatinya yang berdegup kencang karena Ala melakukan semua ini untuknya, tapi dirinya juga senang karena bisa merasakan di posisi orang-orang yang di beri keromantisan oleh pasangannya.

"Gue terima bunga." Ucap Queen cari aman sambil mengambil bunga dari tangan Ala, Ala tersenyum misterius menatapnya.

"Pintar banget kekasih aku." Puji Ala dengan wajahnya yang datar.

"Tentu, gue saja belum tahu siapa Lo. Kecuali kalau gue sudah tahu maka gue bisa pertimbangkan kembali, pacar." Ucap Queen tersenyum miring, dirinya tidak bodoh untuk langsung menerima Ala yang jelas-jelas asal-usulnya tidak jelas. Ala terkekeh karena kekasihnya ini sangatlah pintar dan dirinya pastikan dirinya juga akan lebih pintar dari Queen.

Ala mendekatkan wajahnya ke wajah Queen, lebih tepatnya membiarkan kepalanya berada di samping kepala Queen.

"Meskipun kamu tidak menerimanya, tapi akan aku pastikan kamu sendiri yang memintanya sayang." Queen menengok kearah Ala yang berada disampingnya, hidung keduanya bertemu dengan pandangan keduanya yang masih misterius. Entah kenapa jika dilihat seperti ini, Ala terlihat mencurigakan.

Cup

Ala mengecup bibir Queen lalu melepaskannya dan menempelkan dahi keduanya.

"Terima kasih sayang, l Love you Ratu." Bisik Ala membuat tubuh Queen terpaku karena berdebar dan juga merinding, meskipun Ala sering mengecupnya tapi dirinya belum terbiasa.

"Oke, jadi mulai sekarang kita resmi jadian!" Seru Ala antusias disambut teriakan selamat dari orang-orang, sedangkan Queen menyadarkan kembali dirinya yang tadi melihat Ala menyeringai. Apa dirinya salah lihat tadi? Itulah pikiran Queen.

"Ala, sudah waktunya gue pulang." Ucap Queen tiba-tiba membuat Ala yang senang mengerucutkan bibirnya.

"Kamu ini selalu bisa mencairkan suasana romantis yang aku ciptakan." Ucap Ala menjiwil hidung mancung Queen membuatnya meringis.

"Iiss lepas Ala." Akhirnya tangan Ala terlepas karena dirinya sentak, tak lama Ala menjentikkan jarinya membuat cahaya lampu kembali menyala menerangi pasar malam begitupun orang-orang yang kembali seperti semula seolah tidak terjadi apapun disini.

Transmigrasi Queen Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang