Bab 8

10.5K 796 166
                                    

Queen membuka matanya yang terasa berat, dirinya melihat ke samping dan keningnya mengerut melihat seorang pria sedang memperhatikannya. Sumpah demi apapun Queen tidak menyukai tubuh barunya ini yang sangat lemah.

"Kamu gapapa?" Tanya pria itu khawatir, Queen menatapnya datar.

"Ala, apa tujuan Lo deketin gue?" Tanya Queen, ya pria itu Ala yang malah tersenyum manis.

"Senang banget dengar kamu manggil nama aku." Jawab Ala sambil mengusap kepala Queen lembut.

"Dimana Daddy?" Tanya Queen lagi.

"Beli makan."

"Lo belum jawab pertanyaan gue, apa tujuan Lo deketin gue?" Tanya Queen lagi, Ala tidak memperhatikan Ucapan Queen. Ala malah mengusap kening lalu turun ke leher yang memar.

"Sakit?" Tanya Ala lembut, tapi Queen yakin ada kemarahan di matanya.

"Sudah biasa." Ala mengerutkan keningnya.

"Apa Daddy kamu juga sering Sakitin kamu?' tanya Ala, Queen menatap mata Ala yang seperti menuntut penjelasan padanya.

"Engga, dia baik sama gue." Entah kenapa Queen membalas perkataan Ala yang dirinya risikan keberadaannya.

Ala menganggukkan kepalanya mengerti, dirinya mengusap pipi Queen lembut dengan tatapan memuja membuat Queen tersentuh dengan kenyamanan yang pria di hadapannya berikan.

"Andai gue enggak sedang sakit, gue tinju Lo." Sahut Queen kesal, lebih tepatnya kesal kepada dirinya yang selalu tidak bisa berkutik jika bersama Ala.

"Kenapa?"

"Karena Lo berani sentuh gue seenaknya." Sahut Queen cemberut, Ala terkekeh melihat gadisnya yang berwajah kesal.

"Oke, sudah cukup hari ini. Aku pulang dulu, ingat banyakin istirahat dan minum obatnya dan urusan mereka, kamu serahkan sama aku. Oke?" Ucap Ala, tapi tidak direspon Queen yang malah memalingkan wajahnya.

Cup

"Cepat sembuh, aku enggak suka lihat kamu terluka seperti ini." Setelah mengatakan itu dan mengecup kening Queen, Ala pergi keluar, tak lama pintu terbuka dan datang Frederick membawa makanan.

"Princess, kamu Engga papa, ada yang sakit?" Tanya Frederick mendekati Queen yang malah memeluk pinggangnya.

"Queen engga papa, Daddy engga perlu khawatir." Jawab Queen yang sedang merasakan kenyamanan memeluk Frederick.

"Syukurlah, kamu buat Daddy jantungan tahu. Kenapa mereka bisa mencelakai kamu, apakah kamu kembali mengejar pria itu?" Tanya Frederick, Queen melepaskan pelukannya dan mengerucutkan bibirnya kesal.

"Enak aja, Queen engga mau sama pria yang plin-plan kayak dia. Lagian Queen juga udah punya yang baru, jadi Daddy jangan sebutin pria itu lagi takut pacar Queen cemburu nanti." Ucap Queen sengaja mengarang cerita, Frederick mengerutkan keningnya bingung. Sejak kapan anaknya berpacaran Tanpa sepengetahuan nya?

"Siapa pacar kamu princess?" Ditanya seperti itu, entah kenapa Queen jadi mengingat perhatian Ala padanya.

"Ada pokoknya, Daddy kepo."

Frederick tersenyum tapi senyumnya langsung luntur mengingat Queen diperlakukan seperti ini. "Princess, maafin Daddy yang tidak bisa berbuat apa-apa sama orang yang melukai kamu seperti ini. Mereka dijaga ketat dan Daddy tidak bisa membalasnya, maaf ya Princess."

Queen tahu keluarga Anjani dan Zayn bukankah orang biasa, bisa dibilang keluarga Queen berada di bawah mereka.

"Gapapa Dad, Queen bisa membalasnya nanti."

Transmigrasi Queen Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang