Bab 3

12.7K 884 311
                                    

Dengan malas Queen mencatat materi di hadapannya dengan wajah kesal, bagaimana tidak? Di dunia nyata dirinya sudah 23 tahun dan sudah lulus kuliah juga tapi sekarang dirinya harus kembali bersekolah karena di novel Queen berumur 18 tahun membuat dirinya kesal karena harus mengulangi sekolah.

Tatapan Queen melihat seorang gadis yang sedang menulis dengan wajah serius, dirinya terkejut mengetahui kalau wajah itu sangat mirip dengan Kakanya di dunia nyata. Dirinya dan sang protagonis wanita sekelas, bahkan sesekali Queen meneliti wajahnya tapi selalu dihalangi Jenni.

"Ck Queen gue udah bilang, lo enggak kenal cewek penyakitan itu." Bisik Jenni, Queen mengerutkan keningnya dan dirinya merasa tertarik dengan ucapan sahabat di depannya ini.

"Penyakitan?"

"Jangan pura-pura bodoh Queen! Bukannya lo tahu dia deketin Zayn karena pura-pura sakit dan terlihat lemah?" Bisik Jenni lagi karena di depannya ada guru yang sedang menjelaskan.

"Itu berarti gue kenal mereka." Itu pernyataan bukan pertanyaan, dan Zayn? Queen rasa dirinya sangat mengenalinya.

"ENGGA! LO ENGGAK KENAL MEREKA!" Teriak Jenni panik, Queen terkekeh melihat wajah sahabatnya yang panik.

"JENNI! Kenapa kamu berteriak dipelajaran saya?!" Seru guru yang memang sedang menjelaskan, Jenni cengengesan sesekali menatap tajam Queen yang berwajah di imutkan dan itu membuat dirinya mual.

"Eh eng-engga Bu, Jenni tadii..."

"Keluar dari kelas saya sekarang juga!" Seru guru itu lagi membuat Jenni kembali Panik, dirinya tidak ingin membuat Daddy-nya marah karena dirinya bolos pelajaran lagi sudah beberapa hari dirinya bolos karena menjaga Queen dan sekarang dirinya sudah berjanji tidak akan bolos lagi.

"Maaf Bu, tadi Jenni berteriak seperti itu karena saya tidak enak badan dan dia panik makanya berteriak seperti tadi." Queen berdiri, kesempatan dirinya untuk kabur, guru itu yang tadinya garang menatap Queen lembut karena tahu Queen baru sembuh.

"Apakah kamu baik-baik saja, mau Ibu panggilkan dokter?" Tanya guru itu, meskipun Queen suka membuat onar di sekolah ini tapi Queen sangat berbakat.

"Tidak perlu Bu, Queen hanya ingin istirahat. Boleh Queen izin ke UKS?" Tanya Queen dengan suara dilembutkan.

"Ya, silahkan. Jenni kamu antarkan Queen ke UKS." Titah guru, dalam hati Jenni berseru ria karena dirinya akan terbebas dari pelajaran yang membosankan ini.

"Tidak perlu Bu, Queen bisa sendiri dan sepertinya Jenni sangat menyukai pelajaran ibu. Kalo begitu Queen permisi, terima kasih Bu." Queen pergi keluar, tapi sebelum pergi tak lupa mengedipkan matanya meledek Jenni yang sekarang sedang menggerutu kesal rencananya di gagalkan oleh Queen.

Sial! Awas Lo Queen, Lo sakit ga mau lagi gue peduli sama lo- pikir Jenni kesel, sedangkan guru itu menatap Queen bersyukur karena sedikit berubah dengan sifatnya yang seperti biasanya. Tadi Daddy-nya Queen datang dan mengatakan jika Queen sudah berubah dan menjamin tidak akan membuat ulah lagi, makanya guru itu tersenyum senang bebannya berkurang satu.

Queen berjalan santai di koridor, tidak ada wajah kesakitan yang tadi dirinya tunjukkan. "Akhirnya gue bisa bebas dari pelajaran yang membosankan itu."

Queen melihat sekelilingnya yang sepi karena masih KBM mungkin hanya ada beberapa murid yang mengikuti ekstrakulikuler yang keluar. Dengan wajah datarnya Queen berjalan ke segala arah karena dirinya belum tahu letak sekolah ini, Queen berhenti di tempat terbuka mungkin rooftop? Entahlah Queen tidak tahu.

Queen menyilangkan kedua tangannya di dada sambil melihat ke bawah, dirinya tidak percaya ia sampai di rooftop dimana pemilik asli terjatuh di lantai 4 yang tak lain adalah rooftop.

Transmigrasi Queen Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang