Bab 14

8.4K 608 148
                                    

Queen sudah bersiap dengan seragam sekolahnya, semalam dirinya berdebat dengan Ala karena ia ingin pulang tapi Ala menghalanginya dengan alasan sudah malam dan beberapa alasan lainnya alhasil Queen masih di mansion Ala.

Queen menuruni tangga sambil berkeliling siapa tahu dirinya menemukan petunjuk, tapi nyatanya tidak ada yang harus di curigai malahan dirinya dibuat terpana oleh dekorasi yang menurutnya mewah.

"Mari saya antar nona." Ucap seseorang, Queen terkejut dirinya melihat ke belakang dan ternyata ada seorang pria memakai baju pelayan serba hitam dengan wajah datarnya. Queen meneliti penampilan pelayan itu dari atas sampai bawah, dirinya yakin dia bukan orang biasa.

"Lo..."

"Saya salah satu pelayan disini nona, mari saya antar ke ruang makan karena master sudah menunggu nona." Ucap pria itu datar, Queen yakin master itu adalah Ala.

"Ya." Hanya itu jawaban Queen, banyak pertanyaan di otaknya salah satunya adalah kenapa pelayan disini pria semua? Kenapa dirinya berucap seperti itu? Kerennya sepanjang jalan hanya ada pelayan pria saja tidak ada wanita satupun.

"Woy, kenapa di mansion ini pelayan nya pria semua?" Tanya Queen sambil berjalan disamping pria itu yang menatap kedepan dengan datar.

"Anda bisa bertanya kepada master."

"Apa master yang Lo maksud, Ala?"

"Anda!" Seru pria itu terkejut, padahal semua orang tidak berani memanggil namanya saja bahkan hanya sebagian yang mengetahui nama masternya.

"Jika iya, boleh gue tahu nama lengkap dia?" Tanya Queen lagi tanpa melihat tatapan tajam pria itu.

"Anda tidak berhak mengetahuinya."

"Oh ya? Lalu bagaimana jika nama panggilan tadi master Lo yang ngasih sendiri ke gue, apa gue masih engga berhak?" Queen tersenyum miring Melihat pelayan itu yang terdiam.

"Lo engga perlu jawab." Setelah mengatakan itu Queen kembali berjalan sampai keduanya sampai di pintu masuk ruang makan.

"Silahkan nona.... Dan jawaban yang Anda inginkan bisa menanyakan langsung kepada master jika memang kalian dekat, saya permisi." Pria itu meninggalkan Queen yang malah menyilangkan tangannya ke dada sambil menatap punggung pria itu dingin.

"Untuk sekarang memang belum, tapi gue pastikan master Lo sendiri yang mengungkapkan jati dirinya." Gumam Queen lalu membuka pintunya dan masuk ke ruang makan, dapat dirinya lihat seorang pria sedang duduk membelakanginya.

Queen sudah berada di hadapan Ala dengan meja panjang yang berada di tengah antara keduanya, Ala menatap Queen tersenyum.

"Morning sayang." Sapa Ala lembut, Queen menghela nafasnya pasrah mendengar Ala selalu memanggilnya sayang padahal belum terbukti benar jika keduanya ada hubungan spesial.

"Morning." Jawab Queen ogah-ogahan sambil duduk dan melihat banyak makanan yang tersaji membuat perutnya keroncongan.

"Kenapa disitu?" Tanya Ala, Queen yang bingung menatap Ala seakan menjawab ada apa?

"Aku engga nyuruh kamu duduk disitu, sini." Ala menepuk tempat duduk di sampingnya, Queen yang mengerti bukannya menurut malah terdiam saja mengabaikannya.

"Sayang, mau kamu yang pindah atau aku paksa kamu kesini?" Tanya Ala santai, tapi Queen yakin ucapannya serius.

"Gue mau disini, emangnya kenapa sih sama-sama makan juga." Jawab Queen, tapi dirinya terkejut saat Ala berdiri dan duduk di sampingnya.

"Ngapain?" Tanya Queen heran, bukannya menjawab Ala menarik tangan Queen dan membolak-balikkan tangannya seperti memeriksa sesuatu.

"Ruam nya sudah hilang." Ucap Ala tiba-tiba, barulah Queen tersadar.

Transmigrasi Queen Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang