Bab 31

1K 217 159
                                    

Pagi harinya seperti biasa Queen diantar oleh Frederick ke sekolahnya, entah kenapa semenjak Ala mengatakan tidak akan menemuinya beberapa hari ini membuat semangat Queen menyusut.

"Princess, kenapa?" Tanya Frederick saat melihat anaknya melamun melihat jendela yang sedang hujan.

"Queen galau Dad, katanya Ala engga bisa datang menemui Queen dulu. Eh!" Seru Queen terkejut lalu menutup mulutnya dengan kedua tangan karena keceplosan, bukannya marah Frederick mengusap pucuk kepala anaknya dengan sayang sambil tersenyum manis.

"Kamu beneran suka sama dia?" Tanya Frederick tapi di matanya seperti tidak ingin Queen bersamanya.

"Maksud Dad?"

"Bukan apa-apa, ceritakan lah kepada Daddy jika kamu butuh teman cerita, Daddy siap mendengarkan kamu dua puluh empat jam." Ucap Frederick menenangkan anaknya, Queen menatap Frederick intens. Benar, dulu dirinya tidak mempunyai teman cerita bahkan kepada Daddy kandungnya pun sama sekali tidak pernah. Jadi jika sekarang dirinya selalu cerita kepada Frederick, tidak masalahkan?

"Daddy, yakin?" Tanya Queen ragu.

"Tentu saja, princess."

"Meskipun tentang Ala?" Sekarang Frederick yang terdiam lalu mendengus.

"Ya, meskipun tentangnya sekalipun kamu boleh menceritakannya kepada Daddy."

"Eummm bukannya Dad engga suka sama Ala?" Tanya Queen penasaran karena terlihat dari wajahnya Frederick yang selalu sinis menatap kekasihnya.

Frederick menghela nafasnya pasrah. "Bukannya Dad tidak suka, hanya saja Daddy tidak rela kamu cepat besar dan di rebut oleh bocah itu. Apalagi...."

"Apalagi apa, Dad?" Tanya Queen penasaran karena melihat Frederick yang tidak melanjutkan ucapannya.

"Sepertinya dia belum cerita sama kamu, tapi pesan Dad jika kamu ingin terlepas dari Ala maka sekarang saat yang tepat. Princess." Ucap Frederick terkesan misterius membuat Queen semakin penasaran tentang Ala.

"Jadi, Dad tahu semua tentang Ala?" Tanya Queen.

"Tidak semua, hanya tahu sedikit tentang keluarganya itupun dari berita."

"Bisa dad ceritakan sedikit tentang Ala? Sungguh Queen sangat penasaran." Ucap Queen.

"Bukan hak Dad menceritakannya sama kamu, jika memang Ala serius sama kamu pasti suatu saat nanti dia akan menceritakannya sendiri sama kamu princess." Queen menghela nafasnya tapi perkataan Daddy-nya memang ada benarnya.

"Baiklah, Queen akan menunggunya dan soal pertanyaan Dad tadi sepertinya Queen mempunyai rasa sama dia dan Queen juga siap jika harus berjuang bersamanya." Ucap Queen bersungguh-sungguh, Frederick menatap Queen intens jika memang itu keputusan anaknya maka Frederick tidak bisa melarangnya.

"Baiklah, Daddy mengerti tapi jika kamu lelah bersamanya bilang sama Dad. Karena Daddy akan melakukan apapun untuk melindungimu meskipun dengan nyawa Daddy sendiri dan tolonglah jaga dirimu baik-baik karena jika kamu bersama bocah itu pasti akan ada banyak bahaya." Ucap Frederick tulus, mata Queen berkaca-kaca tanpa ragu memeluk Frederick yang sedang menyetir.

"Queen sangat-sangat menyayangi Dad." Lirih Queen, sosok ayah seperti inilah yang Queen butuhkan dan akhirnya dirinya memilikinya meskipun bukan ayah kandung.

Tapi tunggu! Sudah ada dua orang yang mengatakan kalau gue sama Ala besar kemungkinan akan ada bahaya, apa jangan-jangan.... Jangan overthinking tunggu hari Minggu nanti pasti gue tahu semuanya- pikir Queen.

Beberapa menit kemudian Queen sudah sampai dan dirinya membuka pintu mobil sambil membawa payung karena sedang hujan.

"Hati-hati Dad!" Seru Queen melihat Frederick di kaca mobil yang terbuka, setelah Frederick membalas ucapan Queen mobilnya kembali melaju sedangkan Queen masuk ke sekolah. Banyak murid-murid yang berlari karena tidak membawa payung, begitupun Anjani yang berlarian tak lama datang Zayn yang mengejar Anjani dan memberikannya payung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 11 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigrasi Queen Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang