Bab 17

7.2K 553 572
                                    

Pagi harinya Queen membuka matanya yang terasa berat, ia menggeliatkan tubuhnya karena tidurnya yang terasa nyaman. Queen melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 7 pagi, dengan malas dirinya menuju kamar mandi.

Tadinya Queen ingin tidur lagi karena hari ini hari Minggu jadi sekolah libur, tapi perutnya terasa lapar. Queen melihat pantulan dirinya di cermin sambil menggosok gigi ia melihat penampilannya yang berantakan karena baru bangun tidur, tapi dirinya memicingkan matanya melihat ada kemerahan di bagian lehernya.

"Ini apa?" Tanya Queen kepada dirinya sendiri sambil menggosok tanda mereka itu tapi tidak hilang, ia mengepalkan tangannya emosi dengan wajah memerah menahan amarah.

"Alaaaaaaa!" Geram Queen emosi, dirinya merasa dilecehkan dengan tanda ini. Ia yakin yang melakukan pelecehan kepadanya adalah Ala karena hanya dia yang berani masuk ke kamarnya tanpa izin pemilik rumah ini.

"Pria sialan! Awas bertemu, gue akan kasih pelajaran sama lo." Nafas Queen memburu karena kesal, tapi sekarang dirinya harus kesal sama siapa sedangkan orang yang melakukan ini padanya tidak ada disini.

Queen meneliti tanda merah itu yang dirinya yakini adalah kissmark, dirinya bukan gadis polos yang tidak mengerti apa ini karena saat dirinya menjadi Ratu bahkan ia pernah melihat hal lebih saat sedang menjalankan misinya jadi tanda ini sudah biasa dirinya lihat. Hanya saja kenapa sekarang harus tubuh dirinya yang ia lihat, sungguh menyebalkan.

"Ini bekas apa, apakah pemilik tubuh ini pernah mengalami kecelakaan atau ini luka saat terjatuh dari lantai 4? Tapi kenapa gue engga sadar ada luka disini." Queen merasa bekas luka garis di lehernya seperti bekas di jahit dileher bagian kanan dimana ada tanda merah pada luka itu.

"Meskipun udah engga sakit, tapi kenapa hati gue merasa sakit melihat luka ini. Apa ini ulah kak Zayn? Makanya terasa sakit." Lirih Queen, entah kenapa jika melihat luka ini hatinya terasa sesak dan ingin menangis juga tapi dirinya tidak tahu apa penyebabnya.

"Masalah satu belum terpecahkan, ada masalah baru lagi. Kapan semuanya selesai?" Queen membuka bajunya ingin melihat apakah ada tanda lain di tubuhnya, dirinya bernafas lega karena tidak ada tanda merah selain di lehernya. Ia mulai menjalankan ritual mandinya guna menghilangkan bekas kissmark yang Ala tinggalkan padanya, meskipun jijik dirinya tidak bisa berbuat apa-apa sebelum dirinya bertemu dengan orang yang memberikan tanda merah ini.

Setelah selesai mandi Queen ingin berjalan-jalan keluar mencari makan, karena Frederick sedang tidak ada di mansion makanya ia berani keluar sendirian. Sepanjang jalan banyak tetangga yang menyapa dirinya, sedangkan ia hanya tersenyum saja.

"Ini yang namanya antagonis? Bahkan tetangga disini menghormati nya, bagaimana mungkin Queen di cap sebagai antagonis hanya karena dirinya membully orang yang sudah merebut kekasih yang dulu Queen cintai." Queen tidak habis pikir dengan pemikiran orang-orang di dunia novel ini, kenapa semuanya harus tentang cinta kenapa tidak belajar mencintai dirinya sendiri saja.

"Mau kemana nak Queen?" Tanya salah satu tetangga dengan suara lembutnya, Queen melihatnya tersenyum banyak orang disana yang sedang ngerumpi. Dirinya kira hanya di dunianya saja orang yang suka menggibah ternyata disini juga banyak.

"Mau cari makan Tante." Jawab Queen berusaha seramah mungkin.

"Nak Queen makin hari makin cantik aja, jadi iri Tante." Tetangga 2.

"Kalian juga cantik, kalau begitu Queen permisi." Setelah mengatakan itu Queen buru-buru pergi dari sana karena dirinya tidak terlalu menyukai dekat orang yang tidak dirinya kenal.

Saat sedang asik berjalan dirinya tidak sengaja melihat seorang wanita paruh baya yang pakaiannya kucel sedang berusaha menyebrang jalan dibantu tongkatnya, Queen yang melihatnya merasa kasihan. Inilah dia mantan calon ketua mafia yang masih mempunyai empati tidak seperti orang tua kandungnya dulu, Queen berlari ingin membantu wanita paruh baya itu tapi dirinya berhenti berjalan saat melihat wanita itu tidak ingin dibantu oleh orang lain.

Transmigrasi Queen Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang