Bab 6

10.9K 758 110
                                    

Queen berjalan cepat menuju kelas 12A, dibelakangnya Jenni mengikuti sahabatnya sambil ngos-ngosan karena Queen terlalu cepat berjalannya.

"Queen, tungguin!" Seru Jenni, lagian sahabatnya itu mau kemana sih.

"Queen, Lo mau kemana sih!"

Queen tidak menggubris panggilan Jenni, sampai keduanya sampai di kelas 12A barulah Jenni sadar tujuan Queen mau kemana. Zayn dkk kelas 12A sedangkan Queen, Jenni, dan Anjani 11B.

"Ngapain kesini? Udah gue bilang lo engga kenal sama Kak Zayn dkk." Sahut Jenni, wajahnya berubah datar mengetahui Queen pasti ingin menemui Zayn.

"Udahlah Queen, kita balik aja." Jenni menarik tangan Queen tapi di sentak, Queen malah masuk ke kelas dan Jenni mengikutinya di belakang. Tidak akan Jenni biarkan Zayn dkk menyakiti sahabatnya lagi, sudah cukup selama ini Jenni mengikuti perkataan sahabatnya yang dulu tidak ingin dirinya melukai orang tercintanya.

Keduanya menjadi pusat perhatian di kelas 12A, dengan wajah memerah marah Queen berjalan ke arah Zayn dkk yang sedang bercanda gurau.

Brak

Zayn dkk terkejut melihat Queen ada dikelas mereka dan menggebrak meja, berbeda dengan Zayn yang malah tersenyum miring.

"Kenapa, udah enggak tahan karena drama murahan Lo itu engga berhasil?" Tanya Zayn santai.

"Queen queen, baru aja gue bersyukur lo berubah jadi baik dan engga ganggu hubungan Zayn sama Anjani lagi, tapi sekarang Lo berubah lagi." Sahut Fatar kesal, dirinya capek terus melihat drama yang tidak ada ujungnya ini.

"Dari pada mengejar orang yang udah punya pasangan, kenapa enggak terima gue aja Queen? Tenang, gue masih mau ko sama lo." Ucap Elzio tersenyum menggoda kepada Queen.

"Ada apa datang kesini Queen, ada perlu sesuatu atau ingin bertemu Zayn?" Tanya Lingga, memang hanya Lingga yang waras disini.

"Menjijikan." Cibir Atarik.

Plak

"Pelajaran buat lo karena berani cari masalah sama gue." Ucap Queen tajam, mereka terkejut melihat Queen yang menampar seorang Atarik yang mulutnya pedas dan juga paling misterius menurut mereka karena tidak jelas asal-usulnya bahkan orang tuanya pun mereka tidak tahu.

"LO!" Seru Atarik marah, tamparan Queen tidak main-main bahkan membuat wajah Atarik tersentak ke samping dan sudut bibirnya berdarah. Zayn dkk yang melihat Queen berani menampar Atarik terkejut, mereka saja tidak berani mencari masalah dengan seorang Atarik yang gampang tersulut emosi.

Tangan Atarik sudah berada di atas, siap memukul pipi Queen tapi terhenti mendengar perkataan Queen.

"Apa! Mau balik nampar gue? Silahkan! Gue paling enggak suka orang cabul kayak Lo dan ingat! Jangan pernah manjat ke kamar gue lagi. Dasar kepribadian ganda!" Setelah mengatakan itu Queen pergi meninggalkan kehebohan yang dirinya lakukan, bahkan Jenni yang tadi mengikuti Queen pun terdiam mematung.

"Andai yang Lo tampar kak Zayn, gue pasti bahagia Banget." Lirih Jenni, dirinya tidak percaya Queen seberani itu apalagi menampar seorang Atarik? Dirinya saja takut melihatnya, tapi sahabatnya sangat keren dan manjat ke kamar sahabatnya? Wajah Jenni berubah marah tapi dirinya tidak mempunyai keberanian memukul Atarik, akhirnya ia pergi mengikuti sahabatnya.

"Jelaskan!" Titah Zayn menatap Atarik tajam, begitupun Atarik yang menatap Zayn tak kalah tajam. Tangannya mengepal mendengar orang-orang yang membicarakannya yang masuk ke kamar Queen, awas Lo Queen gue balas nanti dan sepertinya ancaman gue kasih di rooftop waktu itu engga membuat lo kapok.- pikir Atarik.

"Apa?" Jawab Atarik kembali santai.

"Kenapa lo masuk ke kamar Queen?" Tanya Zayn, tangannya mengepal menahan amarah.

Transmigrasi Queen Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang