Bab 10

9.9K 742 132
                                    

"Ala."

"Iya sayang?"

"Bisa lo jelaskan apa yang terjadi sama kita dulu? Sekarang gue hilang ingatan dan gue pengen tahu siapa lo, boleh?" Ala tersenyum menatap Queen lembut karena untuk pertama kalinya gadis yang dirinya sukai penasaran kepadanya.

"Boleh, kamu mau tahu apa dari aku?" Tanya Ala lembut.

"Semuanya, saat pertama kali kita bertemu." Ala menatap Queen tersenyum lalu menarik tangannya agar duduk di pangkuannya.

"Ala lepas!" Seru Queen terkejut, bagaimana tidak dirinya sedang berbicara serius tapi pria di hadapannya selalu mempermainkannya.

"Katanya mau tahu tentang kita, aku mau ngasih tahu sayang." Ucap Ala dengan wajah tanpa dosanya.

"Tapi tidak dengan posisi seperti ini, Ala." Queen berontak tapi yang namanya perempuan sekuat apapun dirinya berusaha pasti akan kalah juga.

"Tapi aku maunya seperti ini, sayang."

"Yaudah engga jadi, lagian gue engga perduli juga siapa Lo." Ucap Queen jengah.

"Sayangnya aku mau ngasih tahu kamu." Ujar Ala kekeh bahkan mengeratkan tangannya di pinggang Queen membuat Queen tidak bisa berontak lagi.

"Ala!" Seru Queen kesal.

"Apa hemm?" Ucap Ala lembut, keduanya saling tatap Queen yang di tatap lembut seperti itu memalingkan wajahnya dengan wajahnya yang cemberut, lagi-lagi dirinya kalah dengan pria di hadapannya ini.

Ala mengusap rambut Queen lembut. "Pintar, kalau kayak gini kan enak." Queen mendengus mendengarnya.

"Hmmm, pertama kali kita bertemu kayaknya saat kamu bilang sama sekumpulan preman kalau aku pacar kamu." Jawab Ala santai bahkan sekarang sedang memilin-milin rambut Queen, sedangkan Queen menatap Ala kembali.

"Mana mungkin!" Seru Queen ngegas, masa pemilik asli seperti itu sih.

"Aku serius sayang, setelah itu kita pacaran dan akhirnya sedekat ini." Jawab Ala, Queen memicingkan matanya menatap Ala curiga.

"Lo bohong sama gue." Ucap Queen tiba-tiba, keduanya saling tatap dengan Ala yang tersenyum manis. Queen akui saat Ala mengucapkan bertemu dengannya itu adalah kejujuran, tapi saat mengucapkan keduanya pacaran itu bohong! Meskipun dirinya tidak tahu apa yang di pikirkan Ala, tapi firasat dirinya mengatakan Ala bohong.

Queen terdiam memikirkan sesuatu, jika gue mau tahu semuanya jalan satu-satunya adalah mendekati Ala dan mencari tahu semuanya. Tapi bagaimana jika pria di hadapannya ini orang yang berbahaya seperti yang disebutkan Kak Atarik sama gue? Engga! Gue harus mendekatinya, berbahaya atau tidak biar nanti gue pikirin dan sepertinya Ala juga benar-benar menyukai pemilik tubuh ini. Jika begitu, bukankah tidak mungkin Ala menyakiti gue?- pikir Queen melamun.

Ala yang melihat gadisnya melamun menjetikan jarinya didepan wajah Queen membuatnya terkejut.

"Mikirin apa?" Tanya Ala datar, Queen baru melihat wajah Ala yang seperti ini dan entah kenapa dirinya tidak menyukainya dan kenapa tubuhnya seperti gemetar?

"Engg..."

"Cowok lain?" Tanya Ala, ruangan yang tadinya hangat berubah dingin membuat Queen merinding jadinya.

"Bukan, gue lagi mikirin tentang Lo." Jawab Queen jujur sekaligus berusaha tetap tenang, Ala menaikan alisnya bingung.

"Apa?"

"Gue percaya tentang yang Lo omongin tadi, tapi gue tetap engga percaya kalau lo pacar gue."  Queen akan jujur tentang apa yang dirinya pikirkan karena yang dirinya perhatian Ala bisa membaca gerak-geriknya jika ia bohong. Bukannya dirinya takut hanya saja di dunia novel ini dirinya tidak mempunyai apa-apa selain keluarga saja, mungkin untuk sekarang dirinya cari aman dulu.

Transmigrasi Queen Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang