Bab 12

8.9K 684 220
                                    

Satu Minggu sudah berlalu dan selama itu juga Queen tidak bertemu dengan Ala, entah kenapa dirinya menjadi cemas sendiri karena terakhir kali dirinya melihat Ala yang di kejar oleh orang lain.

Engga, Queen Lo apaan sih! Kenapa jadi mikirin cowok itu? Ingat, cowok itu bukan siapa-siapa lo- pikir Queen, dirinya sedang sekolah tapi pikirannya selalu memikirkan tentang Ala.

"Gue berharap Lo gapapa." Lirih Queen, dirinya tidak jatuh cinta hanya saja hatinya merasa cemas.

"Queen, Lo aneh engga sih kenapa Kak Atarik engga masuk sekolah selama seminggu ini?" Tanya Jenni menopang dagu sambil melihat Zayn dkk, keduanya sedang berada di kantin.

Nah, ini juga yang membuat Queen bingung dan cemas. Kenapa Ala dan Atarik tidak masuk kelas secara bersamaan, apakah keduanya terluka?

"Queen, Lo dengar gue engga sih!" Seru Jenni cemberut, Queen melanjutkan makannya.

"Meskipun gue dengar, terus gue harus jawab apa sedangkan gue aja engga tahu jawabannya apa Jenni." Jawab Queen.

"Ya setidaknya Lo jawab engga tahu gitu."

"Iya, gue enggak tahu Jenni. Puas lo!" Cibir Queen, tapi Jenni masih melihat Zayn dkk intens terutama Anjani.

"Queen, gue merasa aneh deh." Ucap Jenni tiba-tiba, Queen yang sedang makan memutar matanya malas karena sahabat barunya ini terlalu ikut campur urusan orang lain.

"Apa lagi?" Tanya Queen lelah.

"Kok gue merasa Anjani lagi merencanakan sesuatu ya? Sedangkan selama seminggu ini dia engga cari masalah sama lo. Tahu sendiri sikap dia kayak gimana, satu hari engga buat drama berarti itu bencana." Ucap Jenni menakut-nakuti Queen.

"Bukannya bagus ya kalau dia kayak gitu, siapa tahu aja dia tobat dan mau berubah." Sahut Queen santai sambil makan burger dengan lahap.

"Impossible banget seorang Anjani bertobat, kalau perusuh baru gue percaya." Queen sedang fokus makan, tapi dirinya merasa ada seseorang yang memperhatikannya. Queen melihat sekelilingnya dan matanya bersitatap dengan mata milik Zayn yang menatapnya intens tanpa berkedip.

Queen menatap malas Zayn yang selama seminggu ini kembali memberi pesan padanya dengan kata-kata alay menurutnya, Queen mengacungkan jari tengahnya kepada Zayn lalu memalingkan wajahnya karena muak melihat wajah brengsek dan plin-plan tokoh utama.

Sedangkan Zayn yang melihat tingkah laku Queen tadi terkekeh lucu karena menurutnya Queen semakin menggemaskan sama seperti dulu yang masih berhubungan dengannya.

"Kenapa lo ketawa kayak gitu, kerasukan?" Tanya Fatar sambil makan dengan porsi banyak.

"Kepo." Jawab Zayn santai, berbeda dengan Anjani yang melihat semuanya dari awal tangannya mengepal kuat. Tidak akan aku biarkan Zayn kembali kepada Queen, karena Zayn cuman milik aku- pikir Anjani menatap Queen tajam tapi kepalanya sedikit memikirkan rencana bagaimana cara menyingkirkan Queen dari hidupnya.

"Paling lagi kasmaran sama Anjani, iyakah Zayn?" Tanya Lingga mencari aman, jangan sampai acara makannya terganggu dengan drama percintaan sahabatnya.

"Tentu." Jawab Zayn singkat.

"Atarik engga ada kabar?" Tanya Zio, meskipun sudah biasa tapi tetap saja rasanya ada yang kurang tanpa Atarik.

"Kayak engga tahu aja orang seperti apa dia." Sahut Lingga santai.

"Tapi kalian merasa aneh engga sama Atarik? Sumpah demi apapun gue penasaran tentang kehidupan Atarik kayak gimana, apalagi tentang keluarga dan asal-usul Atarik." Ujar Fatar dengan wajahnya yang mulai serius.

Transmigrasi Queen Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang