Bab 11

9.6K 707 133
                                    

Queen terus menggerutu kepada Jenni yang sekarang cengengesan menatapnya, bagaimana tidak kesal sekarang keduanya berada di jalan yang lumayan sepi.

"Sorry Queen, gue juga engga tahu bakal kayak gini." Lirih Jenni merasa bersalah.

"Kan udah gue bilang ikut sama Daddy aja, ngeyel sih mau bawa mobil segala. Lihat jadinya, mobil Lo mogok ditempat yang sepi." Dumel Queen, entah kenapa di dunia novel ini dirinya bisa mengekspresikan dirinya sendiri.

"Yaiya Queen, gue juga kan engga tahu. kalau tahu juga engga bakal gue bawa mobil dan ajak Lo."

"Ck tauah, terus sekarang kita gimana sekolahnya? Mana mogok di jalan yang sepi lagi." Queen melihat sekeliling, siapa tahu ada taksi yang lewat.

"Mungkin kita bolos." Sahut Jenni santai, kemauan dirinya kalau bolos.

"Kalau Lo mau di potong uang jajan sama bokap lo sih gapapa." Jawab Queen santai, mata Jenni menatap Queen horor.

"Kok Lo tahu!" Seru Jenni, Queen memutar matanya malas.

"Lo sendiri yang ngasih tahu gue, lagian mana ada orang kaya yang minta traktiran di jam istirahat sama gue terus menerus."

Jenni cengengesan karena merasa. "Hehe orang lain juga kalau di kasih gratisan pasti mau Queen termasuk gue."

Keduanya terus berbicara sampai ada mobil yang berhenti di depan keduanya, kaca mobil terbuka. Wajah Queen yang tadinya terkekeh berubah datar mengetahui siapa didalam mobil itu, begitupun Jenni yang menatap mereka sinis.

"Queen, Jenni. Kalian mau bareng sama aku engga?" Ajak Anjani, ya didalam mobil itu ada Anjani dan Zayn.

"Engga Sudi gue bareng Lo." Bukan Queen yang menjawab tapi Jenni dengan wajah sinisnya.

"Biasa aja dong, cewek gue baik hati ngajak Kalian." Ucap Zayn menatap Jenni datar.

"Dan sayangnya gue enggak butuh bantuan cewek Lo." Sahut Jenni, Queen hanya diam saja memperhatikan mereka.

"Maaf Jen, aku cuman mau ajak kalian aja kok. Aku engga tega aja lihat mobil kamu mogok kayak gini dan lagi gimana kalau nanti kalian telat ke sekolah." Anjani berucap dengan suara lembutnya, Queen memicingkan matanya curiga kepada Anjani.

"Darimana Lo tahu kalau mobilnya mogok? Kayaknya kita belum menyebutkan kenapa kita disini." Ucap Queen, Anjani menundukkan kepalanya dengan wajah sedih padahal tangannya mengepal.

"Aku lihat mobil kamu diam, selain mogok bagaimana bisa mobil Kalian bisa diam."

"Lo bodoh? Mobil diam bukan berarti mogok, bisa saja karena mesinnya dimatikan." Queen dan Jenni menatap Anjani aneh, Anjani yang ketakutan memegang tangan Zayn seperti meminta bantuan.

"Cukup! Kalau kalian engga mau tinggal bilang, jangan malah membully cewek gue dengan perkataan kalian." Seru Zayn, diam-diam Anjani tersenyum puas karena Zayn membelanya. Tak lama bunyi motor datang, mereka melihat siapa yang datang tapi karena memakai helm dan baju serba hitam mereka tidak mengenalinya.

Brummm brummmm

Pengendara motor itu sengaja menekan gas nya agar perhatian mereka melihatnya, Queen yang melihat postur tubuhnya merasa mengenalinya sampai pengendara itu membuka kaca helmnya barulah Queen sadar siapa dia karena matanya yang tajam.

"Queen, dia Siapa?" Tanya Jenni sedikit takut, meskipun masih memakai helm tapi aura dinginnya sangat ketara sekali membuat Jenni merinding.

Queen berjalan mendekati pengendara itu dengan wajahnya yang biasa saja. "Ngapain disini?"

"Aku antar kamu ke sekolah." Ucap pria itu, mereka yang mendengar suara pengendara itu merasa terpesona termasuk Anjani yang wajahnya berbinar bahagia.

Transmigrasi Queen Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang