Bab 7

10.6K 812 155
                                    

Sepanjang jalan menuju kelasnya Queen termenung memikirkan pria yang katanya bernama Ala, setelah mengatakan namanya pria itu lagi-lagi meninggalkannya. Saat melewati lapangan ternyata disana masih ada Zayn dkk tapi tidak dengan Anjani dan juga Atarik, Queen Melihat sekeliling lapangan itu tapi tidak ada Atarik disana.

Queen menghela nafasnya. "Gue pikir keduanya kembar, ternyata orang berkepribadian ganda."

Queen berucap seperti itu karena Atarik tidak ada di lapangan, itu berarti Atarik tadi menghampirinya. Queen melanjutkan jalannya ke kelas, setelah sampai ternyata belum ada guru Queen duduk disamping Jenni yang lagi-lagi sedang memakai lipstik berwarna pink.

"Lama banget." Cibir Jenni.

"Emangnya kalo berak lo sebentar?"

"Iiss, jorok banget."

"Kenapa guru belum datang ke kelas?" Tanya Queen, harusnya sekarang sedang KBM tapi kenapa tidak ada guru.

"Tadi ketua kelas kasih tahu kalau hari ini kita free, guru lagi ada rapat sebentar." Tanpa menjawab Queen memainkan ponselnya, sampai beberapa menit kemudian terdengar suara langkah kaki menggema di kelas itu. Mereka yang melihat Zayn dkk datang memekik girang, berbeda dengan Queen yang tidak memperdulikannya. Sampai tarikan seseorang pada tangannya membuat Queen berdiri begitupun Jenni yang sama terkejutnya juga, Queen Melihat orang yang menarik tangannya dan ternyata Zayn yang menariknya dengan tatapan tajamnya.

"Apa yang Lo lakuin ke Anjani, Queen!" Seru Zayn marah, Jenni yang melihat itu berusaha melepaskan pegangan tangan Zayn dari Queen.

"Lo apaan sih! Datang-datang bukannya sopan malah bentak-bentak orang, situ waras!" Seru Jenni tak kalah kencang, bahkan sudah berhasil melepaskan tangan Queen yang memerah karena cengkraman Zayn yang kuat.

"Engga usah ikut campur sialan!" Seru Zayn lagi, Anjani yang sedang menangis tersedu-sedu memegang tangan sang kekasih.

"Zayn, aku gapapa ko hiks." Lirih Anjani sedih, mereka yang memperhatikannya merasa iba dan terang-terangan menghina Queen yang sedari awal terdiam tidak berucap apapun.

"Gapapa gimana sayang, kamu terluka seperti ini, itu semua gara-gara dia!" Ucap Zayn menunjuk Queen yang menatap Zayn datar.

"Jangan asal nuduh dong! Dari tadi Queen sama gue, mungkin kekasih Lo yang banyak drama itu lagi buat drama baru!" Ucap Jenni yang kesal sahabatnya selalu di tuduh.

"Gue enggak asal tuduh, Lo lihat luka ditangan Anjani? Semua itu gara-gara Queen yang bully dia lagi." Seru Zayn bahkan sekarang berjalan mendekati Queen yang tidak berkutik.

"Jujur sama gue, Lo yang lukain Anjani kan?" Tanya Zayn dingin, bukannya menjawab Queen menatap tubuh Anjani dari atas sampai bawah. Sedangkan Jenni yang ingin kembali membantu Queen dihalangi oleh Fatar yang merangkul bahunya, Jenni berusaha lepas tapi tidak bisa.

"Udah cantik jangan ikut campur, biar jadi urusan mereka aja. Gimana kalau lo ngobrol sama gue aja, hemm?" Fatar menaik turunkan alisnya menggoda Jenni.

"Cih engga Sudi gue, lepas!" Berontak Jenni, Fatar mengangkat bahunya acuh dirinya malah lebih mengeratkan rangkulannya di bahu Jenni.

"Kalau gue bilang engga, Lo percaya?" Tanya Queen santai, ia bahkan terang-teranganan menatap Zayn tanpa rasa takut sedikitpun seperti biasanya.

"Engga usah bohong! Disini yang berani bully Anjani cuman lo Queen, jadi Jawab sekarang juga. Lo yang lukain Anjani?" Tanya Zayn marah.

"See, Lo engga percaya. Jadi, buat apa Lo minta pendapat gue sedangkan Lo aja engga percaya sama gue." Queen menyeringai, dirinya tidak akan mengakui kesalahan jika memang bukan dirinya yang melakukannya.

Transmigrasi Queen Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang