CHAPTER 02

501 82 1
                                    

We meet again?

────────

Setelah memberikan laporan pada pihak bandara, akhirnya Gisheila mendapatkan titik terang. Ternyata benar adanya bahwa koper Azoya tertukar saat di bandara.

Gisheila segera menghubungi Azoya, ia mengambil ponselnya kemudian menekan nomor telepon Azoya.

"Zoy, koper lo ketuker sama cowo namanya... Aslan Laksamana kalo engga salah tadi, iya deh itu."

"Yaudah bawalah kopernya sini, mintain balik koper gue."

Gisheila menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Zoy..." Gisheila ragu memanggil.

"Apaan sih, cepetan ah. Gue mau mandi anjir, baju gue disana semua." Azoya sudah kelewat tak sabar karena sunguh tubuhnya sudah lengket dan ia ingin segera mandi.

"Zoy... kalo lo ambil kopernya sendiri mau engga? Sumpah ini Mr. Alethro tiba-tiba ajak gue meeting mau bahas pemotretan buat besok."

Terdengar helaan nafas kasar dari sebrang telepon, yang pasti pelakunya adalah Azoya.

"Serius engga bisa lo aja yang ambil? Setelah meeting aja ambilnya gapapa." Azoya sama sekali tak mau keluar kamar hotel jika keadaannya tak segar seperti ini.

"Gue selesai bisa malem banget Zoy, engga enak orangnya jadi nunggu lama banget."

"Gis..." Azoya hendak menolak kembali namun sepertinya itu adalah ide buruk, "Yaudah gue ambil aja sendiri, lo kirim aja alamat ketemu sama orangnya dimana."

"Lo engga perlu keluar hotel kok, kalian satu hotel kayanya soalnya dia minta ketemu di resto hotel yang kita tempatin."

Azoya menghela nafas lega, "Okay, thanks ya Gis udah bantu cariin."

"Iya santai, gue tutup ya telponnya."

Setelahnya panggilan terputus dengan didahului oleh Gisheila.

•••

Azoya sedikit memberikan pewarna pada bibirnya agar tak terlihat pucat, ia juga memakai kacamata hitam yang utungnya ada di tasnya. Sebagai public figure dengan followers hampir mencapai 15 juta, tentu ia tetap harus tetap menjaga penampilan entah dimana pun ia pergi.

"Mana lagi orangnya." Azoya memilih untuk duduk pada salah satu bangku di luar resto karena ia ingin sekalian mengisap rokok elektriknya.

Azoya mengambil pods yang berada di dalam tas lalu ia menghisapnya dalam, rasanya tenang sekali setelah menghisap benda berbahaya ini.

"Aslan Laknamana... kaya pernah denger namanya, tapi dimana ya?" Gumam Azoya dengan mata kosongnya menatap arah luar, melihat orang-orang berlalu-lalang.

"Azoya?" Seseorang menepuk punggung Azoya hingga gadis itu tersadar dari lamunannya.

Karena terkejut, Azoya reflek bangkit dari kursinya lalu membalikkan tubuhnya menghadap pada sang lawan bicara.

"ELO?!"

Keduanya sama-sama terkejut saat mata mereka bertemu. Mereka, Azoya dan Aslan kembali bertemu di tempat yang bahkan tak terlitas pada kepala mereka.

ELECTRIC LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang