"What the hell happened to us?"
────୨ৎ────
Satu minggu sudah berlalu, masalah Azoya juga sudah clear. Namanya sudah kembali bersinar di dunia entertain. Seluruh fansnya juga sudah mulai kembali memberikan support pada Azoya. Karir Erika juga menurun akibat dari perbuatannya.
Azoya memasukan pakaian-pakaiannya dan juga barang-barangnya pada koper dan kardus yang sudah ia siapkan. Hari ini ia akan kembali ke apart lamanya, sesuai kesepakatan ia hanya akan pindah sampai situasi aman.
Dan kenapa Azoya tidak memilih membeli apart baru, itu karena memang dirinya tidak mau meninggalkan apartnya yang sudah menemaninya sejak ia merintis. Banyak kenangan yang tak akan bisa diulang, itu sebabnya ia tetap mempertahankan.
"Lo balik ke apart lama atau beli baru lagi?" Tanya Aslan.
"Gue pake yang lama, sayang kalo di jual."
"Udah aman itu? Alamat lo udah kesebar kan?"
"Aman kok, kesebarnya juga ngga yang gimana-gimana banget. Media juga udah engga ada ganggu-ganggu gue. Keamanan disana juga udah gue minta untuk di perketat, jadi aman sih."
Aslan mengangguk, "Kesana sama siapa? Mau gue anterin ngga."
Azoya menggeleng menolak, "Temen-temen gue mau nyampe bentar lagi."
"Oh, oke."
Azoya mendudukan dirinya tepat di samping Aslan ia memberikan sebuah kotak berukuran kecil yang entah isinya apa, "Ini buat lo. Sebagai ucapan terima kasih gue karna lo selalu bantu gue dan ngasih gue banyak makanan."
Aslan mengangkat satu alisnya, "Apa ini?"
Aslan hendak ingin membuka namun di cegah oleh Azoya, "Nanti aja bukanya waktu gue pergi."
Aslan mengangguk kemudian ia letakan kotak tersebut diatas meja.
"Walaupun tinggal sendiri, jangan pernah lupain kalo lo punya banyak orang yang bisa bantu lo. Jangan semua lo lakuin sendiri yang padahal lo ngga bisa lakuin sendiri yang berujung lukain diri lo sendiri."
"Gue biasanya minta tolong Gisheila, cuma kemarin karna keadaan aja jadi gue ngga bisa minta bantuan ke dia."
"Kenapa ngga ke gue? Ada gue disini."
Azoya menghela nafasnya, "Lo kenapa sih marahin gue terus soal kardus waktu itu, gue kan udah minta maaf..."
"Bukan masalah kardusnya Azoya, lo kaya gitu bukan sekali duakali. Lo sering banget nyusahin diri lo sendiri selama disini. Lo kalo engga nyaman sama gue harusnya bilang."
Azoya menundukan kepalanya, "Bukan begitu... gue cuma takut ganggu lo aja." Cicitnya.
"Lain kali jangan begitu. Lo ngga bisa bergantung sama Gisheila terus, hidup lo sama hidup dia akan terus berjalan dan kalian ngga akan tau apa yang terjadi satu detik kedepan."
"Iya iya, berarti nanti kalo gue minta tolong ke lo boleh?" Tanya Azoya.
"Boleh, kalo ngga sibuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
ELECTRIC LOVE [END]
FanfictionDua insan dipertemukan tanpa sengaja, di sebuah kejadian yang tak mengenakan membuat mereka berselisih panjang. Sampai akhirnya mereka disatukan di sebuat unit apartment karena satu insident. Entah karena jodoh atau bukan tetapi mereka selalu saja...