Kotak permintaan maaf dan terima kasih.
────୨ৎ────
Pagi-pagi buta Aslan sudah segar, laki-laki itu tidak biasanya terbangun di jam seperti ini. Ingatlah bahwa Aslan tipe manusia yang lebih menyukai banyak tidur dibandingkan banyak bekerja.
Aslan pergi menuju dapur dan mengeluarkan beberapa bahan-bahan makanan yang terletak pada lemari dapur.
"Semua udah gue beli kan ya? Apa ada yang kurang." Aslan mengecheck barang belanjaan yang semalam sudah ia beli.
"Tepung, gula, butter, bubuk coklat, susu... Udah sih semua. Oke lah mulai aja sekarang."
Dirasa sudah lengkap, Aslan pun mulai mengadon bahan-bahan tersebut. Dimulai dari tepung yang diayak, lalu butter yang dipanaskan, dan lain sebagainya. Ia melakukan pekerjaan ini dengan trampil dan cepat seakan akan ia sudah ahli.
Ting!
Suara over berbunyi, Aslan mengeluarkan satu nampan berisikan cookies yang ia buat. Betul, Aslan membuat cookies. Tetapi pertanyaannya adalah untuk apa Aslan membuat cookies di pagi-pagi buta?
Aslan menyusun cookies tersebut ke dalam jar dan juga ia memasukan susu ke dalam botol kecil yang sebelumnya juga ia buat. Semua itu ia masukan ke dalam kotak beserta sebuah kertas yang sudah tersusun sebuah kata-kata disana.
"Gue ngapain sampe begini ya?" Aslan menghela nafasnya, "Bodolah anjing, yang penting gue udah usaha, terserah deh dia mau mikir apaan."
Setelah semua sudah selesai, Aslan kembali ke kamar untuk melanjutkan tidurnya yang sempat tertunda.
•••
Pada pukul 7 pagi Azoya terbangun dari tidur cantiknya. Azoya membuka kenop pintu kamarnya perlahan hingga pintu kamarnya terbuka sempurna dan tepat di depan pintu kamarnya ia menemukan sebuah kotak tak terlalu besar namun juga tak terlalu kecil berwarna coklat.
Azoya mengerutkan dahinya, tanpa berlama-lama gadis itu pun membuka kotak tersebut. Kotak itu ternyata berisikan satu jar cookies dan juga satu botol kecil susu putih. Di balik kedua makanan dan minuman itu juga terdapat satu lembar kertas.
"Gini modelan Aslan kalo minta maaf? Ngga gentle banget jadi cowok." Ucap Azoya remeh, "Tapi oke lah, at least dia masih tau kata maaf dan terima kasih." Lanjutnya.
Azoya membawa kotak itu ke meja makan lalu ia menyantap satu demi satu dengan mencelupkan cookies-cookies tersebut pada susu yang sudah ia pindahkan ke dalam gelas, "Enak, beli dimana ya dia?" Pujinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELECTRIC LOVE [END]
FanfictionDua insan dipertemukan tanpa sengaja, di sebuah kejadian yang tak mengenakan membuat mereka berselisih panjang. Sampai akhirnya mereka disatukan di sebuat unit apartment karena satu insident. Entah karena jodoh atau bukan tetapi mereka selalu saja...