CHAPTER 15

425 71 8
                                    

Azoya si bocil kematian.

────────

Kalau kata Azoya 'Lo belum menjadi gen z sejati kalau belum nonton Windah Basudara' Itulah kalimat yang tertanam di dalam otak Azoya Abhimaya.

Kalian pikir ia adalah gadis estetik yang kerjaannya nonton series netflix? Oh itu adalah pernyataan salah. Nyatanya ia hanya gadis yang berpegang teguh pada Windah Basudara.

Terkadang Azoya juga menonton series tetapi hanya kadang-kadang saja kalau sedang ada series bagus pasti akan ia tonton, tetapi akhir-akhir ini karena sedang tidak ada series yang ia suka jadilah ia beralih pada channel you tube tersebut yang sudah menemaninya sekitar 2-3 tahun terakhir ini.

"CIL KECILIN VOLUMENYA!" Teriak Aslan dari dalam kamar.

Cil? Itu untuk bocil. Akhir-akhir ini Aslan suka sekali memanggil Azoya dengan sebutan bocil, katanya tubuh Azoya sekecil semut makanya ia memanggil Azoya bocil.

"BERISIK BANTENG!" Teriak Azoya membalas tak kalah kencang.

Banteng? Itu panggilan balasan Azoya pada Aslan karena tidak terima dipanggil bocil. Kalau kata Azoya, Aslan seperti banteng karena suka marah-marah dan bertubuh besar.

"Lo yang berisik anjir!" Saut Aslan yang kini ia sudah tak lagi berteriak karena akhirnya ia keluar dari sarangnya, yaitu kamar tercintanya.

"Itu volume ngga bisa diturunin apa? Ini kalo apartment ngga kedap suara bisa aja tetangga udah gebukin lo." Lanjut Aslan.

"Diem ah! Gue lagi nonton, lo kalo ngga mau denger ya ngga usah di denger lo tinggal tutup aja kupingnya. That's it bro!" Balas Azoya.

"Korslet nih kepala." Aslan mendorong kepala Azoya menggunakan jari telunjuknya.

Azoya menghempaskan tangan Aslan, "Ish! Udah sana banteng!"

Sret!

Aslan menarik remot tv yang menganggur lalu ia menekan tombol off disana dan kemudian ia berlari teburu-buru menuju mana saja dan kebetulan pintu kamar mandi terbuka jadi ia langsung masuk tanpa berpikir panjang.

"ASLAN! BALIKIN!" Azoya berlari mengejar Asla, tapi sayangnya tenaganya tidak sekuat itu.

Dor! Dor! Dor!

Dengan brutal Azoya memukul pintu kamar mandi berharap Aslan akan membukakan untuknya.

"DIEM CIL NANTI PINTUNYA RUSAK!" Teriak Aslan dari dalam.

"MAKANNYA BUKAIN!" Balas Azoya tak mau kalah.

"GUE GAMAU BUKA KALO LO MASIH DISANA!" Lagi lagi Aslan membalas.

Sekitar hampir 10 menit berlalu dan Aslan masih berpegang teguh untuk tidak mau keluar dan begitu juga dengan Azoya yang tidak mau berhenti memukul pintu kamar mandi.

Sudah merasa lelah Azoya pun berhenti melakukan aksinya. Sejenak ia memikirkan cara ampuh agar Aslan mau keluar dari kamar mandi.

Tanpa sengaja Azoya melirik saklar lampu kamar mandi, "Mampus lo Aslan banteng gila." Ucap Azoya penuh liciknya.

Tak!

ELECTRIC LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang