CHAPTER 22

501 86 27
                                    

My mind is full of you.

⚠️: Blood, kissing, salting hahay >_<

────────

Sesampainya di apart Azoya langsung pergi membersihkan tubuhnya. Seperti biasa ia mandi lalu keramas dan setelah itu berendam dengan air hangat. Sudah menjadi kebiasaan Azoya melakukan dua hal utama itu jika habis melakukan aktivitas berat.

Disaat dirinya sedang menikmati nyamannya air hangat yang menutup dirinya, ia merasakakan adanya langkah kaki yang mendekati area kamar mandinya.

Awalnya ia anggap itu angin lalu, namun lama kelamaan langkah itu terasa semakin mendekat.

"Perasaan gue aja atau bukan?"

Azoya beranjak dari bathtub, tangannya dengan cepat mengambil bathrobenya yang menggantung lalu ia memakainya.

Penuh keraguan Azoya memegang kenop pintu, ia berharap feelingnya salah kali ini. Azoya memejamkan matanya, ia berdoa semoga ini hanya hayalannya.

Azoya membuka kenop pintu perlahan hingga pintu tersebut terbuka.

Klek!

BUGH!

"Akhh..."

Saat pintu terbuka, seseorang berpakaian serba hitam mendorong tubuh Azoya hingga terjatuh ke lantai.

"Lo siapa?" Nafas Azoya naik turun tak terkendali akibat rasa terkejutnya.

"Gue? Gue orang yang baru aja lo ancurin hidupnya!" Ucapnya berteriak.

"Siapa lo?! Jangan jadi pengecut bajingan!" Azoya melempar sendal rumah yang berada di samping tubuhnya.

Azoya bangkit dan mendekati orang tersebut tanpa rasa takut, "BUKA TOPENG LO ANJING! Lo pikir gue takut sama lo hah?!"

Orang tersebut membuka topi dan juga masker yang ia kenakan, "Masih inget gue?"

"Erika?"

"Iya ini gue Erika! Cewek yang baru aja lo ancurin hidupnya! Lo tau, gara-gara lo nyokap bokap gue ngusir gue dari rumah. Semua temen gue pergi ninggalin gue. Semua orang ninggalin gue anjing! Itu semua gara-gara lo!" Teriak Erika dan mendorong Azoya.

"Kalo lo ngga gatel ke cowok gue dan lo ngga ambil kerjaan gue. Mungkin ini semua ngga akan terjadi. Ini semua gara-gara lo anjing!" Lanjut Erika.

Azoya menaikan satu alisnya, "Kapan gue ambil kerjaan lo? Dan kapan gue gatel ke cowok lo?"

Erika tertawa renyah dan mendekati Azoya, "Hampir semua brand mutusin kontrak sama gue demi jadiin lo model mereka. Satu dua kali itu bisa gue toleransi, tapi makin lama semuanya jadi pergi ke lo—"

"—dan soal cowok gue. Engga mungkin cowok gue bisa suka sama lo kalo bukan lo duluan yang deketin dia. Lo udah ambil semua punya gue anjing! Dan lo masih ngga ngerti?" Ucap Erika penuh emosi.

Azoya menatap Erika sendu, ia tidak tau kalau pencapaiannya membuat orang lain merasakan kehilangan.

"Gue engga tau kalau lo merasa begitu... harusnya lo bilang ke gue. Gue pasti ngga akan terima semua kontrak itu." Balas Azoya.

ELECTRIC LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang