CHAPTER 07

399 70 11
                                    

All this hard work will be worth it in the end.

────────

Entah harus senang atau tidak, tetapi akhirnya Azoya mendapatkan waktu untuk dirinya. Setelah bekerja hampir 4 tahun lamanya dengan waktu total hari libur sepertinya hanya 2-3 bulan dalam 4 tahun itu, dan akhirnya Azoya mendapatkan waktu istirahatnya. Sebelumnya ia sudah bekerja dengan sangat keras untuk sampai dititik itu.

"Ngapain ya hari ini." Azoya menghirup udara pagi melewati balkon kamarnya, kebetulan unit Apart mereka terdapat fasilitas balkon di setiap kamarnya.

"Kayanya gue perlu beli treadmill." Azoya memiliki kebiasaan berjalan pagi setiap harinya.

Azoya kembali masuk kedalam kamar dan kembali membaringkan tubuhnya, "Gue mau masak, tapi bahan makanan belum ada. Gue mau beli online, tapi resto mana yang buka jam 7 pagi?"

Azoya scroll ponselnya mencari makanan enak untuk ia santap di pagi hari ini, "Bubur enak kali ya? Ah tapi lagi ngga mau makan bubur, sandwich? Tapi bosen banget makan gituan mulu, pasta? Mac and cheese enak kali ya, ditambah kopi. Hm... tapi pagi-pagi masa minum kopi."

"Kayanya makan yang seger-seger enak, tapi apa ya. Tapi gue ngga mau yang kalori tinggi." Azoya masih berlanjut dengan kebimbangannya.

Semua yang ia lihat tak membuatnya tergiur sedikit pun. Mulutnya ingin makan tetapi perutnya sedang tidak mau makan.

Tok tok tok!

"KENAPA!" Balas Azoya berteriak agar suaranya sampai ke luar.

Jangan tanya itu siapa, karena sudah pasti adalah Aslan. Di apart ini mereka hanya berdua, jadi mau siapa lagi?

"GUE BELI SALAD KEBANYAKAN SINI MAKAN!" Balas Aslan dari luar.

Dalam hitungan detik Azoya keluar dari kamarnya. Ia langsung menghampiri Aslan yang sudah berada si dapur.

"Wih, beli bang?"

"Nyolong! Udah jangan banyak tanya, habisin tuh gue beli kebanyakan." Aslan mendorong satu porsi salad sayur pada Azoya.

"Thanks ya tetangga, lo mau ngga kopi gue mau buat teh." Tawar Azoya.

"Boleh satu, jangan pake gula."

Azoya mengangguk lalu beranjak kemudian menuju dapur untuk membuat minum untuk mereka.

Setelah siap, keduanya kembali menuju meja makan dan mulai memakan makanan masing-masing.

Jangan harap selama makan mereka berbincang, nyatanya keduanya sibuk masing-masing. Azoya yang makan sambil makan dan Aslan yang makan sambil mengotak atik laptopnya yang entah mengerjakan apa.

•••

Azoya menatap Aslan yang sudah berpakaian rapih. Kemeja satin dan satu set jas membalut tubuh atletis laki-laki itu.

Tanpa pamit laki-laki itu pergi.

"Rapih banget, mau kemana dia? Bukannya udah jadi pengangguran juga yaa." Azoya berbicara sendiri.

ELECTRIC LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang