Dua insan dipertemukan tanpa sengaja, di sebuah kejadian yang tak mengenakan membuat mereka berselisih panjang.
Sampai akhirnya mereka disatukan di sebuat unit apartment karena satu insident.
Entah karena jodoh atau bukan tetapi mereka selalu saja...
Waktu sudah menunjukan pukul 8 pagi, tetapi baik Aslan maupun Azoya masih nyaman dengan saling berpelukan hangat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perlahan Aslan membuka matanya, pemandangan pertama yang ia lihat adalah wajah bersih sang kekasih tanpa ada olesan apapun. Sempurna, satu kata yang mampu mendeskripsikan wajah Azoya.
"Eughh..."
Azoya sedikit terusik oleh cahaya matahari yang mengenai wajahnya. Aslan yang menyadarinya pun langsung menghalangi sinar itu menggunakan telapak tangannya.
Merasa kembali nyaman, Azoya pun semakin menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Aslan mengeratkan pelukannya.
Sekitar kurang lebih 10 menit berlalu, Azoya mulai ikut membuka matanya beserta melonggarkan pelukannya.
"Good morning." Ucap Azoya dengan senyum cerah menghiasi wajah cantiknya.
"Good morning baby." Balas Aslan tersenyum tak kalah manis terukir di wajahnya.
Azoya tersenyum geli, "I'm not your baby."
"Your my baby, my love, my world, my everything."
"Alay!"
"Biarin."
"Dasar banteng!"
"Yang penting ganteng."
"Banteng jelek!"
"Iya, i love you too."
"Aslan!!!"
Aslan tertawa kencang melihat wajah Azoya yang sudah bersemu merah.
Aslan membelai kulit putih Azoya, "Setelah ini aku ngga akan biarin kamu tinggalin aku. Kamu harus sama aku selamanya."
"Iya terserah kamu." Balas Azoya acuh dan kembali menenggelamkan wajahnya pada dada bidang sang kekasih yang sepertinya akan menjadi tempat favoritnya untuk bersandar.
"Jawab iya gitu! Jangan terserah-terserah, aku ini lagi ngga nanya mau makan apa jadi jangan jawab terserah."
Azoya terkekeh, "Iya Aslan iya."
"Jawabnya yang bener, 'Iya sayang' gitu. Kalo kaya gitu kesannya kamu kaya terpaksa." Aslan kembali melayangkan protes.
Azoya menurut, "Iya sayangku, aku akan sama kamu selama-lamanya."