Usai makan bersama, Rafa dan Alin kini sudah tiba di pusat perbelanjaan terbesar di kota itu, Alin memilih apapun yang ia rasa penting untuk bahan dapur, sementara Rafa bertugas untuk mendorong troli.
Tidak banyak percakapan terjadi di antara keduanya, entahlah.. setelah keduanya setuju untuk menjalankan taruhan, keduanya pun mendadak menjadi pendiam, Rafa kembali menjadi sosok cowok yang dingin, berekpresi datar, begitu pula dengan Alin, gadis itu cuek-cuek saja.
"Udah cukup?" tanya Rafa dan Alin mengangguk.
Rafa pun mendorong troli yang terisi penuh menuju kasir untuk melakukan sesi pembayaran, sementara Alin masih berjalan-jalan sekitar lemari pendingin, ketika dia menoleh ke samping, alangkah terkejutnya ia kala melihat Alvian sedang mengambil minuman dingin di kulkas lain.
Detik berikutnya keduanya bersitatap, sama-sama terkejut, bedanya wajah Alvian kini berubah cerah dengan senyuman lebar menghiasi wajah tampan cowok itu.
"Alin, gak nyangka kita ketemu disini, baby. Kamu bareng siapa?"Tubuh Alin bergetar tanpa di tahan, jantungnya berdegup kencang, tangannya yang sedang memegang yakult pun gugup melihat Alvian. Bukannya Alin takut pada cowok di hadapannya ini, melainkan yang dia khawatirkan sekarang karena dia sedang bersama Rafa, dan di Mall keluarga cowok itu pula!
"A-aku bareng.. s-sepupu aku," jawab Alin gugup.
Membuat alis cowok itu mengerut bingung.
"Selama kita pacaran, kamu belum pernah bilang kalo kamu punya sepupu.""Em, ada kok. Dia sepupu jauh aku." Alin mencoba bersiap santai, menutupi kegugupannya dengan senyuman kaku.
Alvian hanya mengangguk-angguk kecil, lelaki itu membungkuk mengambil beberapa pack minuman yakult kesukaan kekasihnya.
"Nih buat stok.""Eh, aku kan udah ada. It's okay, gak usah, Yan -,"
"No, aku paling gak suka penolakan kamu. Kamu ambil ya, kalo kamu mau cemilan lain pilih aja, nanti biar aku yang bayar."
"Gak, ini aja udah cukup. Aku udah belanja kok." Alin segera menerima pemberian cowonya, lalu meletakkannya di keranjang kecil yang sedang ia tenteng.
"Btw sepupu kamu mana? Aku pengen kenalan sama dia -,"
"Alin?"
Ucapan Alvian berhenti, seketika ia memandangi lelaki yang baru saja datang dan berdiri di samping kekasihnya. Pemuda bertubuh tinggi, tegap dan juga tampan, apakah ini yang merupakan sepupu Alin?
"Lo sepupu Alin ya? Kenalin gue pacarnya." Alvian mengulurkan tangannya dengan ramah.
Namun Rafa sama sekali tidak menyambut tangan Alvian, cowok itu memilih memasukkan tangannya kedalam saku celana.
Pacar? Ck, asal lo tau gue suaminya Alin.
Batin Rafa menertawakan ucapan lelaki di hadapannya ini.
"Oh, gue Rafa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincere Love
Romance"Iya gue tau, tapi lo bisa nunggu kan? Please, Raf. Lo gak tau kalo pernikahan kita ini bikin gue stres, nikah muda gak ada di dalam mimpi gue.." Rafa manggut-manggut pelan. "Trus gue harus gimana kalo lagi birahi?" Bibir Alin berkedut menahan tawa...