Mata tajam bermanik hazel milik Rafa menatap istrinya yang tampak duduk bersama dua orang cewek. Ketiganya terlihat bercakap-cakap sambil sesekali tertawa, Rafa mengulum senyuman mengingat bagaimana ia dan Alin berciuman tadi malam.
Sebenarnya Rafa ingin sekali menyentuh Alin kembali, tapi ia harus menghargai kemauan cewek itu mulai sekarang, mengingat saat ini tujuannya ialah membuat Alin jatuh cinta padanya. Maka dari itu Rafa harus bersikap dengan baik untuk menarik supaya berhasil mencuri hati istrinya lalu memenangkan taruhan.
Detik selanjutnya, rahang Rafa mengetat marah melihat sosok bedebah Alvian datang lalu meletakkan satu botol yakult di atas meja istrinya.
"Ini buat kamu."
Alin terkejut melihat Alvian memberinya sebotol minuman yakult, mendadak kedua matanya menatap sekitar, takut-takut di kantin ini terdapat Rafa, dan benar saja.. matanya membulat saat melihat Rafa menatapnya dari jauh dengan wajah yang datar.
"Yan, k-kamu jauh-jauh deh. Rafa ada disini."
"Segitu takutnya kamu sama Rafa?" Alvian mendengus kecewa. "Aku gak takut lagi sama dia, Al. Aku bakal lawan kalo dia mukul aku."
Mendengar itu Agnes dan Ara hanya terdiam sambil menahan napas karena takut, tidak dapat membayangkan jika Rafa benar-benar mengamuk dan kembali bertengkar lagi dengan Alvian.
"Aku yang gak mau. Aku gak mau lagi liat kalian bertengkar. Sekarang kamu pergi, masuk di kelas!"
Dengan tangan terkepal, Alvian akhirnya pergi meninggalkan kantin, dengan beraninya dia menyeringai ke arah Rafa.
Tak lama kemudian, Rafa pun bangkit berdiri bertujuan melampiaskan amarahnya pada Alvian."Al, Al. Liat tuh Rafa mau nyusulin Alvian.. ngeri, pasti ada adegan baku hantam nih!" pekik Ara membuat Alin segera melihat ke arah dimana Rafa terlihat pergi menuju kelas.
"G-gue nyusulin Rafa dulu!"
Napas Alin tersengal-sengal karena berlari, wajahnya panik, pucat serta berkeringat, langkahnya berhenti kala menyadari dia kehilangan jejak Rafa. Dengan cepat Alin berlari membawa langkahnya menuju kelas.. dan semakin panik kala tidak mendapati Alvian disana.
God. Napas Alin memburu, namun begitu cewek itu terus berlari mencari kedua cowok tersebut, di gudang, taman belakang, dan perpus.
"Di roftop," lirih Alin dengan napas tersengal, rasanya paru-parunya nyaris meledak.Kembali berlari, menaiki tangga dengan langkah tergesa, setibanya disana kedua matanya membulat melihat Rafa sedang memukul Alvian habis-habisan.
Dilain sisi, Alvian melihat kedatangan kekasihnya, menyeringai licik dan dengan cepat menjatuhkan dirinya sendiri hingga melewati pembatas roftop.
"Alvian!!" teriak Alin dengan napas hampir putus, matanya melotot lebar, rasanya mau mati melihat Alvian terjun bebas kebawah.
"Bangsat!" Rafa mengumpat kasar melihat Alvian tampak memegang ujung pembatas roftop, cowok brengsek itu malah menyeringai licik pada Rafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincere Love
Romance"Iya gue tau, tapi lo bisa nunggu kan? Please, Raf. Lo gak tau kalo pernikahan kita ini bikin gue stres, nikah muda gak ada di dalam mimpi gue.." Rafa manggut-manggut pelan. "Trus gue harus gimana kalo lagi birahi?" Bibir Alin berkedut menahan tawa...