59. sikap aneh

1.2K 128 16
                                    

Manusia memang hanya bisa berencana karena takdir yang terbaik hanya tuhan yang tau datangnya. Niat hati ingin bekerja tapi tubuh malah terasa tak berdaya. Salsa sedang menunggu jemputan supir kantor untuk mengantarkannya pulang ke rumah.

Setelah membantu sang mama untuk keperluan pengajian, kini tubuh Salsa menjadi tidak baik-baik saja.

Rasa khawatir menjadi menyelimuti hati Ronald sebab keadaan istrinya yang tiba-tiba kurang sehat.

"aku aja yang anterin ya", ucap Ronald

"gausah, kamu tuh harus professional mas jangan karena aku lagi capek aja terus kamu batalin meetingnyaa", ucap Salsa

"tapi aku khawatir sama kamu sayaangg", ucap Ronald

Sejak pagi tadi perasaan khawatir yang dimiliki Ronald semakin membesar, entah datangnya dari mana tapi lelaki itu ingin sekali selalu ada disamping Salsa.

"apa sih yang kamu khawatirin?kan di rumah ada mbok Inna, ada Laisya juga terus apa yang kamu khawatirin?", tanya Salsa

"ya aku cuma khawatir aja, ga ada alesannya. kamu disini aja ya sambil nunggu aku, aku pindah tempat meeting deh biar kamu bisa istirahat"

"gausah aku mau di rumah aja, lagian aku kan di rumah sendiri bukan di rumah orang lain jadi ya masak kamu tetep khawatir?", tanya Salsa

"ya engga tapi aku pengen kamu tetep di samping aku gitu lho sayaang", ucap Ronald masih dengan argumennya

"tuh mobilnya udah dateng, udah ah aku pulang dulu", ucap Salsa

Ronald menghela nafasnya. "yaudah hati-hati yaa, kabay sama abay baik-baik ya nak jangan nyusahin bubu yaa soalnya baba lagi kerjaa", ucap Ronald sedikit menunduk untuk mencium perut Salsa

"kamu baik-baik yaa, pokonya kalo mau apa-apa bilang sama mbok Inna atau Laisya jangan aneh-aneh pokoknya", ucap Ronald menegelus puncak kepala Salsa

"iya mas, aku cuma mau tidur aja kok badan aku beneran ga enak banget", ucap Salsa

"aku sebenernya masih ga rela kamu pulang tapi mau gimana lagi, gih masuk mobil hati-hati yaa", ucap Ronald membukakan pintu mobil tersebut

"aku pulang yaa byee", ucap Salsa kemudian mobil itu pergi dari hadapan Ronald

****

Dihadapan cermin kamar Salsa, Laisya tengah bersolek menggunakan serangkaian make up milik Salsa. Baju tidur bahan satin yang ia gunakan nampak kontras dengan kulitnya, baju itu ia ambil dari almari milik Salsa.

"enak juga kalo gue tinggal di rumah ini, kayanya gue harus laksanain rencana secepetnya", monolog Laisya

Laisya tersenyum memandang dirinya yang tampak cantik menggunakan riasan mahal serta baju seksi yang tentu sangat cocok dengan tubuhnya.

Disisi lain Salsa yang baru saja sampai sedang mencari keberadaan mbok Inna serta Laisya, namun nihil tak ada satupun orang yang dicarinya.

"pada kemana deh, yaudah lah langsung ke kamar aja", monolog Salsa

Dengan langkah gontai Salsa berjalan naik menuju kamar miliknya, tubuhnya benar-benar terasa tak enak hari ini. kedua putrinya mungkin sedang ingin beristirahat bersama bubunya.

"kalian lagi pengen bobokan di rumah ya nak, kabay sama abay pengen bubu istirahat ya makanya bikin badan bubu jadi ga enak gini", monolog Salsa pada perutnya

"udah sampee nih di depan kamar, sampe nendang-nendang perut bubu ga sabar ya pengen rebah", ucap Salsa tersenyum. "sehat-sehat ya nak, ga sabar bubu ketemu sama kali-, LAISYA?"

Betapa terkejutnya Salsa kala melihat Laisya yang duduk di depan meja riasnya, bahkan wanita itu menggunakan baju miliknya.

"kamu ngapain disini sya?", tanya Salsa

Laisya langsung berdiri dari duduknya, ia juga sama terkejutnya dengan Salsa. Laisya tak menyangka kalau Salsa akan pulang secepat ini.

"kamu ngapain pake-pake barang aku?", tanya Salsa lagi

Laisya nampak bingung bagaimana ia harus menjawab pertanyaan Salsa, melihat Salsa yang datang ke kamar ini sendirian ia langsung mengerti kalo Salsa tak datang bersama Ronald.

"maaf sal, maaf aku hiks aku minta maaf sal", ucap Laisya mendekat pada Salsa dan memegangi tangannya

Salsa sangat bingung dengan sikap Laisya, melihat celah itu Laisya langsung menutup pintu dan mengunci pintu kamar tersebut.

"kamu mau ngapain Laisya? kenapa dikunci?", ucap Salsa mulai takut

"mungkin udah saatnya lo tau ya Salsa", ucap Laisya tersenyum miring

"sya, kamu kenapa? selama ini kita kan udah damai, tapi kenapa kamu jadi kaya gini?", tanya Salsa dengan tatapan terkejutnya

Salsa benar-benar heran dengan apa yang Laisya lakukan, selama tujuh bulan ini Laisya sellau bersikap baik padanya. Tak ada sedikitpun sikap tak mengenakan dari Laisya, apalagi jika ia bersama Ronald sudah pasti Laisya bersikap sangat baik padanya.

"lo nanya kenapa gue kayak gini? ini semua gara-gara lo SALSA!GARA-GARA LO! LO UDAH GAGALIN RENCANA GUE!"

"sya kamu kenapa? kita bisa omongin baik-baik sya, aku telpon mas Ronald dulu kamu redain emosi kamu", ucap Salsa hendak membuka pintu. Tapi, belum sempat Salsa melangkah tangannya sudah ditarik oleh Laisya.

"mau kemana lo?lo kiraaa, lo bisa keluar terus nelpon suami tercinta lo ituu hmm? Kayanya gue harus secepatnya lakuin tujuan gue di rumah ini", ucap Laisya

"sya, kamu redain dulu emosi kamu, aku-"

"LO NGGAK AKAN KELUAR SEBELUM LO DAN ANAK-ANAK LO MATI!"

****

Hallo halloo..
pakabs gengs

kangen ga sama tertawan hati?? engga ya, yaudah gpp😭

bentar lagi end lhoo ceritanyaa

segini dulu yaa
jangan lupa vote dan komen!!

Tertawan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang