60. hilang

935 130 20
                                    

Kekhawatiran Ronald membuat dirinya segera menghubungi mbok Inna untuk memastikan keadaan Salsa.

"assalamualaikum mbok"

"waalaikumusalam den, ada apa?"

"mbok Ronald mau tanya, Salsa udah sampe rumah?"

"waduuhh mbok gatau den soalnya mbok lagi belanja ini, kata mbak Laisya, mbak Salsa ngidam semur ayam jadi mbok belanja"

Dahi Ronald mengkerut bingung. Seingatnya tak pernah Ronald maupun Salsa tak pernah menghubungi Laisya untuk memesan sesuatu.

"den, adeenn" panggil mbok Inna keras

"eh iya mbok, mbok pulang aja ya gausah dilanjutin belanjanya. Saya juga bakal pulang" ucap Ronald

"oh baik den, yaudah saya pulang ya den" ucap mbok Inna kemudian Ronald menutup telepon tersebut.

Ronald semakin tak tenang karena laporan mbok Inna yang membuatnya bingung. Hati Ronald semakin tak enak dan membuat dirinya memutuskan untuk menunda meeting dan pulang untuk memastikan keadaan Salsa.

****

"sya jangan kaya gini sya, jangan sakitin anak aku kalo sampe anak aku kenapa-napa aku ga bakal maafin kamu sya", ucap Salsa ketakutan

Laisya sudah kepalang tanggung, dia harus memutar rencananya karena sudah ketahuan oleh Salsa.

"lo kira gue takut?", ucap Laisya dan mulai mendekat pada Salsa. Salsa memundurkan langkahnya takut. Dengan perut yang besar itu tidak mungkin jika ia harus melawan Laisya.

"sya aku mohon jangan kaya gini, kamu boleh minta apapun, tinggal di rumah ini sama Saddam aku bolehin kamu langsung bawa aja baju kamu kesini tapi jangan celakain kami", ucap Salsa suranya bergetar

"gue mau suami lo, rumah lo, semua tentang kehidupan lo" jawab Laisya angkuh

"sya, kamu gabisa minta kehidupan seseorang karena tuhan udah kasih porsinya masing-masing" ucap Salsa semakin ketakutan

"tuhan gatau apa yang gue mau, gue mau kekayaan aja ga dikasih sampe sekarang. Jadi gausah ceramahin gue tentang takdir!"

"tapi percuma juga lo nawarin, udah telat. karena lo udah gagalin rencana gue jadi gue mau lo juga menderita kaya gue, gue rasa kalo kalian mati ditangan gue itu bikin gue lega", ucap Laisya

"MBOK INNAAAAA", teriak Salsa

"percuma lo teriak karena mbok Inna lagi gue suruh belanja banyaaaak banget hahahah", ucap Laisya

Laisya berjalan ke arah nakas yang ada vas bunga disana, diambilnya vas tersebut dan ia banting keras. Pranggg.

"kita main-main dulu kali yaa", ucap Laisya yang membuat Salsa semakin memeluk erat perut besarnya.

Salsa tidak bisa seperti ini, ia harus berfikir bagaimana ia selamat dari wanita iblis didepannya. Salsa mengetuk kuat pintu kamar tersebut dan meminta tolong.

"percuma, ga akan ada yang denger", ucap Laisya. Laisya semakin mendekat kea rah Salsa dengan pecahan vas ditangannya.

"di mulai dari mana ya enaknya", ucap Laisya mengarahkan pecahan vas bunga itu ke area wajah milik Salsa

Keringat Salsa sudah bercucuran akibat rasa sakit yang Laisya lakukan, wanita itu menggoreskan vas itu ke pipi Salsa. Setelahnya wanita itu membawa bekas vas tersebut ke perut Salsa, ia buka paksa tangan Salsa yang menutupi perutnya. Karena kesulitan akhirnya Laisya mendorong tubuh Salsa hingga tersungkur.

"awsshhh", ringih Salsa

"niat gue emang bunuh Adam tapi, gara-gara lo gue harus koma dan berakhir ga dapet apa-apa dari harta yang Adam punya, karena gue gagal dapetin harta Adam jadi sekarang gue bakal rebut harta Ronald dan gue balas dendam sama lo biar gue semakin puas hahaha"

Tertawan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang