27

1.2K 132 14
                                    

Pagi hari tiba. Gita, Chika dan zee sedang bersiap-siap untuk pulang.

"Siap. Yuk ke bandara" kata zee

"Lo benaran ga mau ikut kita ke Jakarta aja zee?' kata Chika

"Iyaa gw gabisa. Banya kerjaan di Jerman" kata zee

"Sok sibuk banget lo zee" kata Chika

"Yaa... emang gw sibuk. Emang nya lo pengangguran" kata zee

"Pengangguran gini, gw juga banyak uang" kata Chika

Gita yang malas dengan pertengkaran teman nya padahal masih pagi, kini langsung meninggalkan mereka.

Saat keluar dan berjalan ingin ke lobby hotel, ia berpaspasan dengan Shani yang ingin ke kantin hotel.

Mereka hanya saling tatap. 10 detik mereka saling tatap, Shani memutuskan langsung pergi dari hadapan Gita.

Gita heran, kenapa Shani bisa berada di sini? Apa dia mengikuti nya? Dan juga... kenapa Shani terlihat tidak suka pada nya? Pikir Gita

Saat berpikir dengan semua pertanyaan yang ada di benak nya, ia di kejutkan dengan keduan temannya yang berada di samping nya.

"Kenapa el?" kata zee

"Ga" kata Gita dingin

"Yaudah yok, ketinggalan pesawat nanti kita" kata Chika

Mereka pun pergi dari hotel tersebut dan langsung ke bandara.

⁰⁰⁰⁰

Feni, Gracia, dan Jinan kini sedang sarapan.

"Kak, ci... udah 2 hari Gita ga ada kabar" kata Jinan sedih

"Sabar ya... kita tunggu aja hari ini. Kan kata kamu dia akan balik hari ini" kata Gracia

"Iyaa, tapi aku kangen banget sama dia" kata Jinan

"Kita juga kangen kali nan, sama Gita" kata Feni

"Gimana kalau nanti adek udah pulang, suruh tinggal disini aja?" kata Jinan

"Tanya dia dulu nan... dia mau atau engaa. Kita juga harus minta persetujuan ci Shani dulu" kata Gracia

"Yah... pasti ci Shani gamau" kata Jinan

"Kita bujuk sama-sama ya" kata Gracia

"Kalau ci Shani gamau, aku yang keluar dari mansion ini dan tinggal bareng Gita di apart nya" kata Jinan

"Jinan... jangan perumit keadaan. Kita usahakan bisa tinggal sama gita, okay?" kata Feni

"Aku setuju sama Jinan" kata Gracia

"Gre..." kata Feni terpotong oleh Jinan

"Kak, Gita ga ada salah apapun sama ci Shani. Gita juga baru ketemu sama kita kak. Tapi kenapa seolah-olah ci Shani nganggep Gita sebagai seorang musuh? Gita ga ada sangkut pautnya dengan permasalahan ci Shani dan Ayah!!" kata Jinan tegas.

"Jinan... kakak ngerti dengan perasaan kamu yang selalu mau dekat dengan adek. Tapi untuk saat ini kita gabisa memaksakan keadaan itu, kita sama-sama perjuangin adek, dan buat ci Shani bisa menerima adek yaa?" kata Feni

Jinan tidak menjawab. Ia menyimpan piring nya di tempat cuci piring lalu kembali ke meja makan.

"Aku pamit" kata Jinan dingin sembari menyium tangan kakak nya lalu pergi

"Hati-hati!! Jangan ngebut" teriak Gracia

Jinan tak menghiraukan kakak nya, dan lansung berangkat ke kampus.

Mysterious girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang