53

1.1K 180 18
                                    

Gita terdiam, dia baru tahu kalau Shani berada di Myanmar.

"Look's like someone's angry" bisik Chika kepada Gita

"Hm" dehem Gita. Jantung nya sudah berdetak kencang. Entah dia sedang gugup atau dia melihat kakak nya sangat cantik.

Sepertinya pilihan pertama yang membuat jantung Gita berdetak kencang. Shani mengeluarkan hawa dingin dan hanya menampakkan wajah datar nya.

Gita terus melihat Shani dengan wajah flat fash nya. Dia juga bingung harus berbicara apa.

"What are you doing here?" kata Shani dingin

"..."

Gita memiringkan kepala nya, dia merasa bingung harus menjawab apa.

"Em... sedang ikut balapan mobil" kata Gita dengan santai

Teman-teman Shani menggigil karena Shani mengeluarkan hawa dingin.

Shani kesal karena Gita memiliki EQ yang sangat rendah. Jadi tidak tahu kalau Shani sedang marah karena 2 hari tidak mendapatkan kabar dari nya.

"Hai gea... nice to meet you, or rather gea the professional racer" kata Shani dingin

"Um..." gumam Gita malu karena ketahuan oleh Shani bahwa dia adalah gea yang di maksud.

Banyak yang menyesal karena kalah taruhan. Mereka baru tahu jika no 20 adalah gea. Gaya mengemudi Gita seperti gea sang pembalap nomor 1.

Jadi siapa yang tidak tahu kalau itu gea yang asli, tidak ada yang bisa mengikuti gaya gea.

'Shit! Kalau tau nomor 20 adalah gea, gw bakalan pasang taruhan disana'

'Sial gw ketipu'

'Ternyata gadis itu adalah gea, mengapa kita ga tahu'

'Karena sang pembalap gea sangatlah misterius'

'Mengapa panitia tidak ada yang memberitahu kalau itu adalah gea'

"..." panitia hanya terdiam, lagi pula mereka yang berasumsi sendiri. 'Mengapa aku yang di salahkan' batin panitia itu.

Berbagai umpatan kesal karena kalah taruhan terus saja terdengar di telinga Gita. Tetapi Gita tidak peduli akan hal itu, hari ini dia memenangkan banyak sekali taruhan.

"Ternyata Gita adalah gea... ga nyangka gw" kata Beby kagum

"Kenapa kamu ga pernah bilang kalau kamu itu gea, git?" tanya Beby heran. Jika orang lain pasti bangga, beda dengan Gita yang menyembunyikan identitas nya.

"Males" kata Gita dengan nada terkesan malas.

"..." mereka baru tahu kalau Gita adalah orang yang seperti ini.

Satu rompi sudah terbuka, kepala Gita makin pusing. Pasti banyak yang mengejarnya untuk menjadi pembalap mereka.

"Eum... el... kita pulang yuk! Udah malam dan besok pagi kita ada acara lain" kata Chika ragu

Shani yang mendengar itu merasa tak terima. Karena dia sangat merindukan adiknya.

"Tinggal sama cici" kata Shani dingin

"Emang kalian tinggal dimana?" tanya Beby

"Would villa nomor 140 kak" kata Chika

Beby dkk terkejut, sungguh kebetulan sekali mereka bertetangga.

"Kebetulan banget... kita juga tinggal disana nomor 141" kata Beby

Gita hanya memiringkan kepala dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali. Dia bingung harus bagaimana.

Mysterious girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang