Feni yang peka pada gita pun memperlihatkan video pesan sang ayah sebelum meninggal.
Gita tidak menyangka, bahwa diri nya di culik, dan di buang begitu saja. Untungnya ada orang yang mengadopsi nya.
"Mau kan kembali jadi adik kami?" kata Gracia takut di tolak oleh Gita.
Gita tidak menjawab.
"Kalau kamu butuh waktu untuk berfikir dan mengambil keputasan ini, silahkan... kamu berhak atas ini semua. Kami bisa menunggu" kata Feni dengan lembut.
Gita tampak berfikir. Yang di bilanh Feni sangatlah betul. Ia butuh waktu untuk mengambil keputusan ini.
"Hm. Beri aku waktu 2 hari ini" kata Gita dingin
"Pasti. Kami akan setia menunggu kamu sayang" kata Feni lembut dengan tersenyum
"Jangan lama-lama. Kak Jinan gabisa jauh-jauh dari kamu" kata Jinan sedih
Gita tersenyum tipis
"Cici juga gamau jauh dari kamu" kata Gracia
"Apa sih kalian berdua. Lebay banget cuman dua hari" kata Feni
"Biarin. Orang Gita adik kita" kata Gracia dan Jinan kompak
Feni memutar bola mata malas.
"Aku pulang ya ci, kak" kata Gita
"Kok cepat banget" kata Jinan
"Iyaa, kok cepat banget" kata Gracia
"Teman aku sendiri di apart" kata Gita
"Yahh... kak Jinan nginap boleh?" kata Jinan
'Gimana ya? Gw besok mau ke Jepang lagi' batin Gita
"Gabisa Jinan, nanti kamu di cari sama ci Shani gimana?" kata Gracia
"Yahh... sekali aja. Aku cuman mau tidur sama Gita ci..." kata Jinan
"Terus kamu ga kuliah?" kata Feni
"Kuliah kok. Aku kelas siang" kata Jinan
"Please kak, ci..." mohon Jinan
Gracia dan Feni berbicara lewat kode mata. Feni pun mengangguk.
"Yaudah, kalau Gita nya mau" kata Gracia
"Dek... mau kan??" kata Jinan
Gita berfikir sejenak, lalu mengangguk menandakan 'iya'
"Tuh kak, ci... gita mau kok" kata Jinan
"Yaudah kalian hati-hati" kata Feni
"Jagain Gita, nan" kata Gracia
"Siap komandan" kata Jinan hormat
Lalu mereka berdua pun menyalimi Feni dan Gracia dan pergi dari hadapan mereka.
Di parkiran Jinan terheran, Gita membawa motor sport?
"Dek... kamu yakin kita naik motor ini?" kata Jinan
"Hm" dehem Gita lalu menaiki motor nya.
"Ayo naik" kata Gita
"Kakak aja yang bawa dek" kata Jinan, pasalnya Ia tidak percaya bahwa Gita bisa membawa motor sport. Biasanya ia hanya melihat Gita menaiki mobil.
"Aku aja, bisa kok" kata Gita
"Tapi jangan ngebut ya?" kata Jinan
"Hm" dehem Gita
Jinan pun menaiki motor Gita dan langsung memeluk Gita. Gita melajukan motor nya, sedikit membalap.
Sedangkan Jinan mengeratkan pelukan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious girl
Teen FictionMenceritakan seorang gadis misterius dengan penuh rahasia yang tidak di ketahui oleh siapapun kecuali sahabat nya.