Pagi hari tiba. Shani baru saja terbangun dari tidurnya, ia menoleh kesamping melihat Gita yang masih tidur dengan nyenyak.
Shani tersenyum, ia beranjak dari kasurnya mengambil handuk lalu mandi dan bersiap untuk ke kantor.
Setelah bersiap, ia menaiki kasurnya dan mendekatkan dirinya pada Gita. Ia mengelus rambut Gita dengan lembut.
"Sweety... bangun yuk!" kata Shani
Tidak ada jawaban
"Sweety.... bangun gih, katanya mau ikut cici ke kantor?" kata Shani
"Eugh, masih ngantuk ci..." kata Gita dengan suara khas baru bangun dan masih menutup matanya
"Mau di mansion aja? Hm?" kata Shani beralih mengelus pipi Gita.
Gita langsung membuka matanya lalu mentap Shani "gamau, aku mau ikut" kata Gita
"Yaudah gih, mandi dulu. Cici tunggu di bawah ya" kata Shani
Gita mengangguk lalu beranjak ke kamarnya untuk mandi dan akan bersiap untuk ke kantor Shani.
Dari pada ia di tinggal di mansion sendiri dan tidak tahu ingin mengerjakan apa, ia lebih baik ikut Shani.
Karena kakak-kakak nya lain punya kesibukan masing-masing. Feni yang akan pergi untuk latihan karena ingin konser di Jepang.
Gracia yang sibuk dengan pasien-pasien di rumah sakit. Dan Jinan yang akan pergi ke kampus.
⁰⁰⁰⁰
"Perfect" gumam Gita melihat dirinya di cermin.
Merasa dirinya sudah siap, ia keluar dari kamarnya dan turun ke bawah menghampiri kakak-kakaknya yang sedang menunggunya.
Seperti biasa, ia duduk di tengah-tengah Jinan dan Gracia.
"Mau kemana dek? Kok rapih banget?" tanya Jinan
"Kantor ci Shani" kata Gita
"Mau ngapain?" tanya Gracia
"Temani kerja" kata Shani
"Gamau ikut ci gre aja ke rs?" kata Gracia
Gita diam. Ia sangat tidak suka rs, apa lagi yang bersangkutan dengan obat-obatan.
"Nanti ci" kata Gita
Gracia hanya mengangguk
"Makan" kata Shani. Mereka pun mengangguk lalu makan dengan suasana hening.
Setelah makan, Jinan pamit terlebih dulu karena ia ada kuliah pagi.
"Ci... kak... adek.... aku pamit ke kampus ya" kata Jinan lalu menyalimi kakak-kakaknya dan menciun Gita.
"Hati-hati" kata Gita
"Iyaa" teriak Jinan yang sambil berlari keluar.
"Aku sama mpen juga pamit ci... dedek..." kata Gracia menyalimi Shani lalu mencium pipi Gita, diikuti Feni di belakangnya.
"Hati-hati" kata Gita
"Iyaaa dedek" kata Gracia dan Feni kompak lalu pergi.
"Ayok kita berangkat" kata Shani mengenggam tangan Gita lalu menghampiri mobil nya.
Shani membuka pintu untuk Gita "terima kasih ci" kata Gita lalu masuk.
Shani mengangguk lalu menutup pintu Gita dan ikut masuk kedalam mobil.
⁰⁰⁰⁰
Sampai di Natio'S Company. Shani turun dari mobilnya dan membuka pintu untuk Gita. Gita pun turun dari mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious girl
Teen FictionMenceritakan seorang gadis misterius dengan penuh rahasia yang tidak di ketahui oleh siapapun kecuali sahabat nya.