31

1.1K 125 17
                                    

KANTOR POLISI

Terjadi keributan karena nyonya carly marah sang anak babak belur.

"Dasar gadis gila!! Apa yang kamu lakukan pada anak saya" kata nyonya carly marah

Sedangkan Gita hanya diam saja, sungguh malas berbicara tidak penting.

Dari arah pintu masuk, Indira berjalan dengan terburu-buru.

"Ha-ha-halo... saya Indira Baskara ibu dari gadis ini" kata Indira gugup karena takut menyinggung wanita yang ada di hadapannya ini.

Gita yang melihat Indira, ia mengerutkan kening tidak suka Indira berada disini.

"Siapa anda? Mengapa anda datang kemari" kata Gita dingin

Indira yang mendapatkan nada dingin dari Gita merasa malu, apa lagi dirinya tidak di anggap.

"Diam kamu Gita! Apa kamu tidak tahu kamu berhadapan dengan siapa?" kata Indira marah

"Oh... jadi anda ibu dari gadia gila ini?" kata nyonya carly

"I-iya nyonya, saya ibu dari gadis ini. Tetapi sudah lama dia tidak pulang ke rumah" kata Indira

"Pantas saja dia berandal, kalau punya anak itu di urus. Jangan sampai jadi berandalan kayak gini" sarkas nyonya carly

"Maafkan saya nyonya... saya akan mengganti kerugian yang anak anda terima" kata Indira dengan sopan.

"Saya ingin gadis gila ini di penjara dan mengganti semua biaya rumah sakit anak saya" kata nyonya carly

Gita yang sangat malas mendengar itu hanya memutar bola mata malas. Lalu ia berbicara dengan seorang polisi yang berada di sana.

"Sebaiknya anda melihat cctv di gang dekat sekolah sebelum bertindak" kata Gita dingin

"Eumm... baik nona, sedang kami selidiki" kata polisi 1

Polisi 2 menghampiri mereka "tidak ada sama sekali bukti, sepertinya seseorang telah menghapusnya" kata polisi 2

"bagaimanaa bisa?" tanya polisi 1 bingung

Semua bukti mengarah pada Gita. Sedangkan ia hanya duduk dengan santai sambil memakan permen karet tanpa rasa takut.

"Gita, segera minta maaf pada tuan muda carly" perintah Indira.

"Siapa anda mengatur saya? Anda hanyalah orang asing" kata Gita dingin

Indira sangat malu karena Gita tidak mau mendengarkannya.

Terdengar suara gaduh dari luar. Kedua polisi yang sedang menangani kasus Gita, terkejut melihat ketua kepolisian datang.

Mereka memberi hormat pada sang ketua. Lalu di samping ketua, ada Jinan yang terus menatap ke arah Gita.

Jinan langsung duduk di sebelah Gita dan memeluknya.

"Dek... kamu ga ada yang terluka?" kata Jinan

"I'm okay" kata Gita lembut dan tersenyum ke arah Jinan.

"Syukurlah... kakak khawatir" kata Jinan merasa lega, lalu dia memeluk kembali Gita dan mencium pipi Gita.

"I miss you baby" bisik Jinan

Gita hanya tersenyum tipis dan melepaskan pelukan Jinan.

Semua yang berada di sana terkejut, ternyata gadis kecil ini adik Jinan Safa Natio.

Indira sangat terkejut. 'Apa mereka udah tau kalau mereka adik kakak? Sialan' batin Indira

Sedangkan nyonya carly menjadi takut. Tetapi berfikir anak nya tidak bersalah, dia memberanikan diri.

"Nona muda Natio, apakah gadis ini adik anda?" tanya nyonya carly dengan sopan.

"Hm" dehem Jinan dengan malas

"Gadis ini melukai anak saya tanpa sebab" tuduh nyonta carly.

"Apa itu benar dek?" tanya Jinan lembut

"Tidak. Dia memukul teman kelas ku terlebih dahulu" kata Gita dingin

"Apa sudah cek cctv?" kata ketua kepolisian pada anak buah nya.

"Sudah ketua, tetapi video cctv nya terhapus" kata polisi 2

"Segera periksa kembali di tkp" perintah ketua kepolisian.

"Tidak perlu" terdengar ucapan tiba-tiba dari arah pintu.

Betapa kagetnya mereka, pengacara presiden berada disini. 'Sedang apa dia disini?' Pikir mereka.

"Perkenalkan saya Riondres pengacara nona Gita" kata Rion

Indira dan Jinan kaget mendengarkan perkenalan dari Rion. Bagaimana bisa Gita mengenal pengacara seorang presiden.

"Tu-tuan. Kalau boleh saya tahu, anda kenapa bisa kenal dengan putri saya" tanya Indira penasaran

Riondres menoleh kearah Indira dan menatapnya datar. "Bukan urusan anda!! Dan siapa lagi yang kau bilang seorang putri? Nona Gita adalah anak angkat dari tuan Artama Bryan" kata Rion sinis

Seperti bom, mereka terkejut mendengar itu. Hari ini benar-benar luar biasa.

Pertama, ketua kepolisian datang menangani kasus kecil ini demi Gita, atas perintah Jinan. Kedua, nona muda Natio adalah kakak kandung Gita.

Ketiga, pengacara sang presiden bersedia datang kemari hanya karena kasus kecil ini. Dan lebih parah lagi, Gita adalah anak angkat seorang presiden.

Nyonya carly terkejut, tadi ia berteriak di depan muka anak angkat presiden. Tamatlah keluarganya. Tetapi setelah berfikir, anaknya tidak bersalah, ia tetap berani menuduh Gita.

"Meski begitu, gadis ini bersalah karena sudah memukul anak saya dan teman-temannya" kata nyonya carly berani.

"Saya memiliki bukti, bahwa nona Gita tidak bersalah" kata Rion menyerahkan bukti cctv.

Polisi 1 memutar video rekaman cctv tersebut. Mereka melihat Gita hanya lewat disana dan menolong siswa dengan seragam yang sama.

Ketua kepolisian tidak ingin menyinggung orang yang salah akhirnya berkata "baiklah nyonya, disini sudah terlihat anak anda dan teman-temannya yang bersalah. Jadi anak anda akan di hukum sesuai undang-undang"

Nyonya carly terkejut dan tidak menerima keputusan tersebut.

"Tetapi anak saya di pukuli oleh gadis itu" kata nyonya carly

"Saya akan tanggung semua biaya rumah sakit anak anda" kata Gita dingin. Ia beranjak dari duduk nya dan mengajak Jinan pulang.

"Saya serahkan semuanya kepada anda. Dan terima kasih pak Rion" kata Gita dingin

Ketika Gita akan berjalan keluar, dia melihat kearah Indira.

"Jangan urusi masalah saya, apapun itu. Karena kita tidak sedekat itu nyonya Baskara. Kita tidak ada hubungan apapun. Dan anda bukan Ibu kandung saya!! Tolong bilang kepada anak kesayangan anda, berhenti untuk mengurusi urusi urusan saya dan menjelekkan saya! Atau dia akan terima akibatnya" kata Gita dingin dan menatap datar Indira.

Tubuh Indira bergetar melihat tatapan Gita. Ia merasa makin membenci Gita karena sudah bertemu keluarga kandungnya.

Pantas saja jika anak itu di usir tidak merasa keberatan. Bagaimana bisa gadis kampung ini mengetahui keluarganya dan mengenal orang yang sangat berpengaruh.

Lihat saja nanti, ia tidak akan membiarkan Gita bahagia. Ia harus menderita.

Enak saja dirinya di injak-injak disini, sedangkan Gita yang notabenya hanya seorang gadis kecil sangat di istimewakan.

'Bahagiamu hanya sementara keluaga Natio. Tunggu waktu yang tepat, kalian akan menderita di tangan ku. Terutama kamu Gita Sekar Natio. Kalian harus tanggung sakit hati ku karena ibu kalian yang merebut Nathanio dari ku. Kalian ga akan hidup bahagia. Akan ku pastikan kalian menderita selama-lamanya' batin Indira

Mysterious girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang