1 bulan kemudian di Kerajaan Hastinapura, Akshita sedang bingung ingin melakukan sesuatu, kakak kakak nya juga tidak ada yang mengajak nya bermain jadi dia hanya seorang diri di kamar
"huh aku sangat bosan di Istana, aku mempunyai 101 kakak tapi tidak mau mengajakku bermain" ucap Akshita yang sedang berbaring di kamar nya, tiba tiba akshita kepikiran sesuatu yang baginya itu sangat seru
"aku tau apa yang harus ku lakukan, tunggu saja kak Duryudana dan kakak kakakku yang lain" ucap Akshita yang sedang tersenyum jahil, kemudian akhsita mencari sesuatu
"nahh untung saja aku masih menyimpan ini" ucap Akshita, lalu akshita keluar dari kamarnya, ntah apa yang ia lakukan
***
"kak, apa kita tidak mengajak Akhsita?" ucap wikarna kepada Duryudana
"jika kita mengajak dia, kita akan repot lagipula kita ini sedang belajar tentang ilmu peperangan seorang putri harus anggun" ucap Duryudana
saat ini mereka sedang belajar tentang ilmu peperangan yang diajarkan oleh paman mereka yaitu sengkuni dari Kerajaan gandara
"keponakanku wikarna, kau jangan terus mengkhawatirkan akshita, lagipula akhsita itu adik angkat kalian untuk apa kalian mengkhawatirkan dia" ucap sengkuni
"walaupun dia adik angkat ku, aku sangat menyanyanginya paman" ucap wikarna yang tidak setuju dengan perkataan sengkuni bahwa akshita hanya adik angkat mereka
saat ucapan tersebut tiba tiba seorang pelayan masuk memberitahukan bahwa 100 pangeran dipanggil akshita kekamarnya, mereka pun langsung menoleh satu sama lain dan mengangguk kepala nya, pelayan itupun pamit
100 pangeran pun langsung pergi menghampiri akshita tersisa hanya sengkuni seorang diri yang sedang menahan amarah kebencian ntah kenapa dia sangat membenci akhsita baginya Akshita itu racun bagi keponakannya***
akhsita yang mendengar langkah kaki Duryudana dan Dursasana, hanya mereka yang menghampiri kamarnya ntah kemana yang lain mungkin di larang mereka berdua, akshita langsung bersembunyi saat pintu itu dibuka oleh Duryudana tiba tiba ada tumpahan warna merah tumpah ke badan mereka dari atas, Duryudana dan Dursasana melihat ke atas jika ada kendi di atas pintu kamar Akshita
"HAHAHAHA Kakak Duryudana dan Kakak Dursasana kalian sangat bewarna wlee" ejek akshita
"akshita!" teriak Duryudana dan Dursasana
Akhsita yang notaben nya peka jika saat itu dia harus berlari dari amukan kakak nya pun langsung berlari keluar dengan cepat, Duryudana dan Dursasana langsung mengejar Akshita
"permisi aku mau lewat" ucap Akshita sambil berlari, Akshita berlari tanpa melihat kedepan jika dia juga menjatuhkan bunga mawar yang dibawa pelayan
"maaf pelayan" ucap akshita berhenti sejenak meminta maaf
"Akshita sini kau, jangan berlari aku akan menghukum mu" ucap Dursasana sambil berlari mengejar Akshita di belakang, Akshita yang tadinya berhenti langsung berlari lagi
Aksi kejar kejaran mereka dilihat oleh pelayan yang berlalu lalang, mereka melihat putri bungsu Raja dan ratu yang berlari sambil tertawa dan di belakang nya anak pertama dan anak kedua raja dan ratu mereka yang dipenuhi oleh pewarna merah
tanpa sadar Akshita berlari ke aula kerajaan disana para bangsawan sedang berkumpul, saat akhsita masuk ke aula tiba tiba Akshita tersandung dan jatuh, bisma, widura, ibu ratu Satyawati, ibu ratu ambika dan ambalika langsung berdiri dan terkejut melihat cucu perempuan mereka yang terjatuh dan dj belakang nya ada kedua cucu laki laki mereka yang ngos ngos an dengan badan di penuhi warna mereka, sama hal nya dengan raja Destrarasta dan ratu gandari mereka di beritahukan oleh pelayan mereka keadaan akshita
"Akshita kau tidak apa apa nak" ucap raja Destrarasta
ibu ratu Satyawati dan ibu ratu ambika ambalika menghampiri akhsita, Duryudana, dan Dursasana
"kalian kenapa bisa sampai aula kerajaan tanpa dipanggil? " tanya ibu ratu Satyawati
"hah hahh ibu ratu, akshita dia menjahili kami sampai tubuh kami terkena warna yang sangat banyak jadi kami mengejarnya" ucap Dursasana, akshita yang mendengar langsung berdiri dan menghampiri bisma meminta perlindungan jika tidak dia akan dihukum oleh para nenek nya
"ya ampun akhsita hahaha" ucap ambika tertawa kecil, mereka semua yang di aula tertawa melihat mereka bertiga, ratu gandari yang mendengar menggelengkan kepala nya sambil tersenyum geli, sama hal nya dengan raja Destrarasta yang tertawa mendengar ucapan dari putra nya jika mereka dijahili putri nya
"kau ini" ucap bisma yang tiba tiba menarik telinga akshita karena akshita di belakang nya
"aduh aduh kakek" ringis akshita, Duryudana dan Dursasana melihat pemandangan tersebut dan tersenyum mengejek
"kau kenapa menjahili kakak mu sampai mereka tertutupi warna" ucap bisma
"nakk, kau ini sangat nakal ya, ayah sungguh lucu melihat tingkahmu, tapi tetap saja kau dihukum karena menjahili kakak mu sendiri" ucap raja Destrarasta
"apa tidak ayah, kenapa aku dihukum ini salah kakak yang tidak mengajakku bermain" ucap akshita yang membela diri nya
"jika kami membawa kau, kau akan bosan dan mulai merepotkan kami" ucap Duryudana, Akshita yang mendengar langsung menatap sinis mereka berdua
"apa-" ucap akshita yang terpotong oleh bisma
"sudah sudah, akshita kau dihukum untuk membersihkan kandang kuda selama 2 hari dan membereskan kekacauan yang kau buat" ucap bisma, akshita yang mendengar langsung melotot kaget, dia mau membela diri lagi tapi dia takut jika hukumannya di tambah
Duryudana dan Dursasana yang mendengar hukuman tersebut langsung tertawa mengejek dan menepuk tangan nya satu sama lain, akshita yang melihat hanya mengerucutkan bibir nya, ini baru hukuman dari bisma belum dari ibu nya
"pasti kandang kuda sangat bau, hiks kakek kau ini suka sekali menyiksa cucumu ini, belum lagi hukuman dari ibu hiks" ucap dalam hati yang meringis meratapi nasib nya
***aku update segini dulu ya, chapter berikutnya akan menceritakan kisah sedih dari pandawa...
tau kan apa itu? ya betul sekali yaitu kematian pandu dan madri
waww konflik akan muncul
KAMU SEDANG MEMBACA
Nakula x Akshita "Ikatan Sejati"
Fantasycerita ini hanya karangan. konflik dan cinta menjadi satu di cerita ini, cerita ini menggambarkan ikatan cinta sejati antara putri dari kerajaan Akshata yaitu AKHSITA, dan salah satu pandawa dari Hastinapura yaitu NAKULA