karna raja angga

434 35 1
                                    

kemudian krishna pun menghadiri sidang istana Hastinapura dalam mengajak perdamaian, sedangkan akshita sedang duduk di kamar ibunya gandari, pradipta juga sedang mendengar cerita gandari tentang masa kecil ibunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kemudian krishna pun menghadiri sidang istana Hastinapura dalam mengajak perdamaian, sedangkan akshita sedang duduk di kamar ibunya gandari, pradipta juga sedang mendengar cerita gandari tentang masa kecil ibunya

"ibumu dulu waktu kecil sangat ceria dan nakal, dulu dia pernah menjahili paman mu dengan warna" ucap gandari, akshita tersenyum dan mengingat bahwa dia pernah menjahili kakak kakaknya

"HAHAHAHA Kakak Duryudana dan Kakak Dursasana kalian sangat bewarna wlee" ejek akshita
"akshita!" teriak Duryudana dan Dursasana

"hahahahaha pasti paman duryudana sangat kewalahan" tawa pradipta

kunti dan akshita hanya tersenyum melihatnya

tiba tiba pelayan masuk dan memberikan kabar

"salam yang mulia ratu gandari, salam ibu ratu kunti, salam tuan putri akshita" ucap pelayan

"ada apa kau kemari" tanya akshita

"Basudewa krishna telah dipermalukan oleh pangeran duryudana, pangeran duryudana telah merantai basudewa" ucap pelayan, ucapan pelayan membuat ketiga wanita itu langsung berdiri dari tempatnya dan saling menatap

"pradipta kau tunggu disini, ibu akan menemui paman krishna" ucap akshita

"baik ibu" jawab pradipta

ketiga wanita itu langsung berjalan meninggalkan kamarnya dan menghampiri krishna

saat sampai di lorong, mereka melihat krishna yang berjalan, mereka bertiga langsung menghampiri krishna

"krishna" panggil kunti, krishna pun berhenti

"apa duryudana mencoba memenjarakanmu? didepan semua sidang istana yang ada" tanya kunti

"takdir mengubah semua itu bibi, manusia hanya bisa memainkan peran yang sudah direncanakan oleh takdir dengan menggunakan kecerdasan dan budaya mereka" ucap krishna

gandari hanya terdiam, akshita dan kunti pun menatap krishna

"kakak ipar meminta maaf padamu, atas dosa yang dilakukan putra putranya" ucap kunti

"salam yang mulia, kalaupun itu memang harus maka minta lah maaf pada putra putramu, karena kau tidak memberikan pada mereka pengajaran yang tepat sebelumnya, kau sudah tau bahwa yang mulia raja telah membiarkan pikiran putra putranya teracuni, dengan pembalasan dendam dan ambisi yang sia sia, tapi tetap kau biarkan putra putramu tidak mendapat pengajaran yang benar , dan keadaan seperti itu telah membuat duryudana telah melewati batasan yang ada" ucap krishna, akshita hanya diam karena dia tahu krishna memberikan nasihat kepada ibunya

"jangan lah membenci putra putraku Basudewa, mereka tidak tahu kalau saat ini mereka sudah semakin dekat pada kematian" ucap gandari

"tidak yang mulia, kebencian hanya ada pada mereka yang sudah punya pengetahuan cukup untuk membuat keputusan, dan keputusan dari duryudana, itu berasal dari ketidakpeduliannya, bagaimana aku bisa membencinya? aku justru merasa kasihan padanya, tidak lebih" ucap. krishna

Nakula x Akshita  "Ikatan Sejati"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang