cerita ini hanya karangan.
konflik dan cinta menjadi satu di cerita ini, cerita ini menggambarkan ikatan cinta sejati antara putri dari kerajaan Akshata yaitu AKHSITA, dan salah satu pandawa dari Hastinapura yaitu NAKULA
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
di tenda pandawa, Drupadi dan Akshita masih ingin menyelamatkan srikandi, tabib pun menyentuh tangan srikandi dan mengecek detak jantung
"yang mulia detak jantung nya akan segera berhenti, tidak lama lagi mungkin dia akan mati yang mulia" ucap tabib
akshita dan Drupadi pun sangat terkejut dan makin meneteskan air matanya
"seandainya kakek tidak mati pada hari ini juga, bisa dipastikan kita akan kalah dalam perang hiks kak srikandi kau harus bangkit" ucap akshita
"kakak kau harus pergi ke medan perang kembali, bangkitlah kak, hiks kakak kau harus bangkit," ucap Drupadi
sedangkan di Kurukshetra, matahari akan segera tenggelam dan bisma harus dikalahkan
"sepertinya matahari akan segera tenggelam madawa, dimana srikandi?!" ucap arjuna yang sepertinya panik
"partha kau jangan cuma mencemaskan srikandi,dia hanya menjadi penyebab bisma yang agung membuang senjatanya saja , setelahnya kau yang harus berperang dengannya, untuk membuat laki-laki perkasa itu jatuh, kau dan keempat saudaramu harus bekerja sama" ucap Krishna
lalu arjuna melesatkan panah nya kearah langit dan terjadilah kabut asap yang sangat banyak menutupi wilayah guru drona arjuna pun pergi dari guru drona, tetapi yang menghadapi guru drona adalah Drestadyumna
para Pandawa sekarang telah mendekati bisma karena harus bertempur dengannya , Duryudana yang ingin menghalangi para pandawa mendekati bisma juga dihalangi oleh Raja Drupada
sekarang pandawa telah mengepung bisma
"matahari akan segera terbenam, jangan menunggu putri amba lebih lama, gunakan gabungan dari kekuatan kalian dan serang aku bersama-sama! pangeran Bima! ambil gada mu dan turun dari kereta mu sekarang, waktu kita tidak lama," ucap bisma dengan tegas
tetapi para Pandawa tampak ragu dan menatap sendu kearah kakek mereka
"jika kalian menyerangku secara bersama-sama, kalian pasti bisa membunuhku, jangan lagi menunggu dewi amba untukku, serang aku bersama sama! " ucap bisma
"tidak kakek, bagaimana bisa kami berlima menyerangmu bersama sama" ucap Bima dengan sendu
"jika empat orang yang aku cintai mengangkat seranganku disaat terakhir dan salah satu nya mengambil api untuk menutupi kesuraman, aku akan menganggap diriku sangat beruntung, ini adalah saatnya untuk aku pergi" ucap bisma
"nakula! sadewa! angkat senjata kalian!" perintah bisma
"kakek yang telah mengajarkan kami jalan kebenaran, kami tidak akan melakukan nya pada kakek" ucap sadewa
sedangkan nakula hanya diam dan mengingat curhatan akshita dimalam harinya saat akshita sendirian diluar "hiks kenapa harus ada pengorbanan didalam peperangan ini hiks, aku sungguh tidak ingin ada keluargaku meninggalkan ku, ayahku, kakakku dan besok kakek, hiks apa ini"
