cerita ini hanya karangan.
konflik dan cinta menjadi satu di cerita ini, cerita ini menggambarkan ikatan cinta sejati antara putri dari kerajaan Akshata yaitu AKHSITA, dan salah satu pandawa dari Hastinapura yaitu NAKULA
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
saat widura ke Indraprastha kemarin, dia memberi pesan dari raja Hastinapura untuk mengundang para Pandawa dan istrinya ke Hastinapura
saat ini, para pandawa, Drupadi, dan akshita sedang berada di Hastinapura, saat memasuki istana, Akshita berjalan di samping suaminya Nakula beserta kunti akshita melihat ibu dan ayahnya sedang menyambut mereka, dan didetik itulah akshita merasa hal buruk akan terjadi ketika melihat sengkuni beserta kakak kakaknya tetapi akshita masih tetap tersenyum karena dia merasa mungkin cuma halusinasi nya saja gandari mulai menyambut Drupadi dan yudhistira dengan piring penyambutan, gandari sangat bahagia mendengar para pandawa, Drupadi, kunti, dan putrinya akshita berkunjung ke Hastinapura
"semoga hidupmu sebagai seorang raja bahagia selalu, ini tradisi kemanapun raja yang berkuasa itu pergi, maka keinginan nya itu harus ditanyakan terlebih dahulu" ucap raja Destrarasta
"jadi apa keinginanmu? yang mulia" tanya raja Destrarasta, kemudian yudhistira tersenyum
"aku hanya punya satu keinginan paman, untuk saat ini lupakan aku seorang raja yang berkuasa izinkan aku meminta doa dari paman" pinta yudhistira
"jangan begitu nak, seorang raja yang berkuasa tidak pernah meminta doa, sebuah pohon kelapa itu penting, tapi kelapanya yang sering digunakan dan digunakan nya dalam doa, dengan cara yang sama maka seorang ayah ataupun paman tidak lebih penting dari seorang raja yang berkuasa" ucap raja Destrarasta yang tadinya tersenyum menjadi raut wajah datar
"dalam lima belas ribu tahun tidak ada satupun yang mendapat gelar sebagai raja yang berkuasa, aku sangat bangga sekali padamu tapi hari ini izinkan aku menjadi paman yang bangga dan juga bahagia hahahahaha" ucap raja Destrarasta diringi dengan tawa
kemudiam Duryudana berjalan kearah yudhistira dia tiba tiba menyentuh kaki nya, akshita terkejut dengan tingkah kakaknya yang berubah tiba tiba "ada apa dengan kak Duryudana" batin akshita
saat Duryudana berdiri, dia menatap Drupadi didalam hatinya masih ada dendam yang mendalam terhadap wanita tersebut karena membuat hukuman dengan melucuti senjata mereka
"salam yang mulia ratu, istana Hastinapura mungkin luar biasa bila disandingkan dengan harga diri dan hak,apa kami harus menyiapkan sidang istana Hastinapura untukmu atau kami harus meminta maaf padamu" ucap Duryudana, kemudian Duryudana menyatukan tangan nya
"apa ada yang kurang dari keramahan kami?" tanya Duryudana, pertanyaan Duryudana membuat Drupadi menatap curiga kepada Duryudana
"yang mulia silahkan kau masuk kalau kau berkenan,kami sudah menyiapkan persiapan yang besar untuk kalian di istana Hastinapura" ucap sengkuni tiba tiba, akshita tersenyum miring menatap sengkuni
"paman, kenapa kau yang berlagak seperti penguasa Hastinapura" ucap akshita, membuat sengkuni menatap keponakan perempuan nya dengan tatapan kesal
