setelah akshita kembali ke wirata, perang akhirnya terjadi karena Hastinapura menolak damai dan sekarang mereka sedang berkumpul dan bersiap untuk ke medan pertempuran, semuanya sudah bersiap dengan baju perang nya masing masing
akshita melihat semua keluarganya yang siap untuk berperang merasa sedih karena takut jika mereka terluka
akshita sedang berdiri disamping subadra dan melihat Drupadi yang memakaikan tanda merah ke dahi pangeran muda dan suami suaminya"aku juga ingin dipakaikan ibu Drupadi" pinta pradipta, membuat drupadi tersenyum, sungguh bagi Drupadi anaknya pradipta ini selalu menenangkan pikirannya
"baiklah, ibu akan pakaikan" jawab Drupadi, Drupadi pun memakaikan tanda merah ke dahi pradipta
kerajaan akshata juga ikut dalam perang ini, kerajaan akshata memihak Pandawa , mereka menolak mentah mentah menjadi sekutu pihak Hastinapura
"sungguh aku takut" batin akshita melihat suaminya yang sudah siap, Nakula menatap dan tersenyum kecil kepada akshita untuk menenangkan istrinya itu, akshita yang melihat membalas tersenyum kecil juga tetapi didala hatinya penuh kekhawatiran
"semua pasukan sudah siap membuat barisan paman, kami bersaudara dan utara sedang menunggu untuk pasukan kami membentuk formasi" ucap Abimanyu
"umumkan dan lakukan pemeriksaan segera setelah itu perintahkan pasukan untuk maju" perintah yudhistira
"aku berharap kau menunjuk pangeran Bima sebagai panglima untuk peperangan ini yang mulia" ucap raja wirata, ucapan itu membuat semua orang menoleh ke arah nya
"tidak yang mulia, kakek bisma adalah panglima dari kubu Hastinapura, maka panglima kita harus orang yang bisa mematahkan senjata yang dimiliki kakek" ucap yudhistira
"siapa itu yang mulia, seseorang yang bisa mematahkan senjata yang dimiliki bisma yang Agung" tanya raja malhar, yudhistira kemudian tersenyum dan mengarahkan tangannya ke arah srikandi dan semua orang menatap srikandi lalu mengerti
Drupadi langsung menghampiri srikandi dan memberikan tanda merah ke dahinya
"tenanglah akshita" ucap subadra, subadra mengetahui bahwa akshita sedari tadi khawatir
"tapi subadra, aku sangat khawatir akan perang ini" ucap akshita yang menatap subadra dengan tatapan panik, subadra lalu tersenyum
"kita pasti bisa melalui ini" ucap subadra yang menenangkan akshita, lalu akshita hanya diam dan menatap suaminya Nakula yang sudah berpegang dengan pedang miliknya
***
sedangkan di Hastinapura, para kurawa menemui gandari dan Destrarasta meminta doa dan restunya karena akan berperang
"aku tidak pernah melihat anak anakku sampai sekarang, karena itulah aku tidak tahu cara untuk melindungi seratus cahaya hatiku ini hiks windana, wikarna, Dursasana, hiks anak anakku kalian harus melindungi satu sama lain hiks anakku duryudana, kumohon maafkanlah ibumu hiks ibu telah bersumpah tanpa berpikir tentang masa depan hiks tapi hari ini aku tahu bahwa masalah dan jalan keluar bukan kepuasan dan kebahagiaan dimasa depan, hiks tekad dan sumpah hanya menuntun kita dalam penderitaan, hiks doa ibu untuk kalian agar kalian dilindungi, hiks anakku jangan memaksa adik kalian akshita untuk berpihak ke Hastinapura, tolong lindungi adik kalian akshita" nasihat gandari
duryudana dan kurawa lainnya menyatukan tangannya hormat
KAMU SEDANG MEMBACA
Nakula x Akshita "Ikatan Sejati"
Fantasycerita ini hanya karangan. konflik dan cinta menjadi satu di cerita ini, cerita ini menggambarkan ikatan cinta sejati antara putri dari kerajaan Akshata yaitu AKHSITA, dan salah satu pandawa dari Hastinapura yaitu NAKULA