luka

413 48 4
                                    

di tenda akshita, sekarang hati akshita sangat khawatir, lampu yang semula ia hidupkan tiba tiba menjadi padam, nafas nya tidak beraturan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

di tenda akshita, sekarang hati akshita sangat khawatir, lampu yang semula ia hidupkan tiba tiba menjadi padam, nafas nya tidak beraturan

"abimanyu!" sentak akshita, akshita pun menoleh ke arah lampu yang sudah padam

"a-ada apa semua ini? aku menjadi khawatir akan putra putraku" ucap akshita, akshita segera berdiri dan mondar mandir mengkhawatirkan keadaan keluarganya

"ibu" panggil pradipta yang tiba tiba datang, akshita pun menoleh ke arah anaknya

"ada apa?" tanya akshita dengan lembut, karena melihat pradipta yang sepertinya ragu untuk mengucapkan sesuatu

"ibu a-aku merasakan sesuatu yang sangat menyakitkan" ucap pradipta dengan polos, ucapan pradipta membuat akshita menghampirinya dan menyamakan tinggi pradipta

"pradipta, kenapa kau merasakan hal itu?" tanya akshita

"aku tidak tahu ibu, aku sangat khawatir akan keadaan kak abimanyu dan kak pravin" ucap pradipta

"ya Tuhan, anakku sama denganku, dia juga merasakan hal yang sama" batin akshita sambil menatap pradipta dengan lembut

"berdoa saja, supaya kakak dan ayah tersayangmu pulang dengan kemenangan" ucap akshita dengan lembut sambil tersenyum, akshita pun memeluk pradipta, tetapi raut wajah akshita masih dengan kekhawatiran

"tuan putri! raja dan pangeran telah kembali" ucap pelayan yang tiba tiba masuk, mendengar hal itu akshita langsung berdiri, pradipta pun hanya melihat interaksi ibunya dan pelayan, lalu akshita menghampiri pelayan tersebut, pelayan tersebut merupakan temannya juga

"benarkah itu charu?!" sentak akshita, akshita pun tersenyum, tetapi senyuman itu luntur karena melihat raut wajah charu yang sendu

"t-tetapi mereka tidak membawa kemenangan tuan putri" ucap charu, akshita pun menatap tak percaya

"apa yang kau bicarakan?" tanya akshita, akshita pun tiba tiba berlari meninggalkan charu dan putranya

"tuan putri!" panggil charu didalam

saat sudah keluar, akshita melihat suaminya yang menatap sendu kearahnya, saat matanya menghadap kebawah, dia langsung terdiam melihat abimanyu yang sudah berlumuran darah , matanya langsung berkaca kaca

"a-abimanyu" ucap akshita yang terbata bata, akshita menghampiri abimanyu dengan pelan, tangannya gemetar saat menyentuh abimanyu

"hiks a-abimanyu kenapa kau meninggalkan ibu nak, kau sudah berjanji kepada ibu untuk membawa kemenangan" tangis akshita, akshita pun menoleh kepada suaminya

"tuanku! kau lihat kan dia sudah berjanji untuk pulang dengan kemenangan, tetapi kenapa dia mengingkari janjinya" ucap akshita sambil menangis pilu, nakula langsung meneteskan air matanya melihat istrinya yang menangis

"abimanyu! hiks jangan tinggalkan ibumu ini nak hiks" tangis akshita

"maafkan aku akshita" batin nakula

Nakula x Akshita  "Ikatan Sejati"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang