cerita ini hanya karangan.
konflik dan cinta menjadi satu di cerita ini, cerita ini menggambarkan ikatan cinta sejati antara putri dari kerajaan Akshata yaitu AKHSITA, dan salah satu pandawa dari Hastinapura yaitu NAKULA
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ikatan takdir pernikahan
nakula dan akshita telah sampat di Indraprastha, akshita mengntip dibalik pintu kereta kuda dia melihat istana Indraprastha yang tampak megah dan indah
"indah sekali" ucap dalam hati akshita, kereta kuda akshita pun berhenti, nakula turun dari kuda nya, nakula pun membantu akshita untuk turun di pintu masuk istana disana terlihat yudhistira, bima, sadewa, dan drupadi yang sedang menyambutnya, drupadi tersenyum hangat melihat nakula telah berhasil memenangkan sayembara akshita
"salam kakak" ucap nakula yang memberikan salam ke kakak tertuanya yudhistira, nakula menoleh kepada istrinya drupadi
"pancali aku telah memenangkan sayembara akshita" ucap nakula, drupadi tersenyum melihat alshita dan nakula
"akshi, aku sangat sedang kau sekarang adalah saudari ku juga" ucap drupadi, akshita pun tersenyum dan memeluk drupadi
"drupadi, aku sangat sedang kau menerimaku sebagai istri nakula" ucap akshita
drupadi menyambut mereka dengan piring penyambutan, drupadi berdoa supaya akshita mempunyai keturunan yang sangat hebat dan tampan seperti ayahnya
mereka pun masuk kedalam istana, di kamar, akshita dipersiapkan diri untuk malam pertama bersama nakula, dia dimandikan air bunga mawar dan didandani dengan cantik
kemudian akshita duduk di ranjang yang dihiasi bunga, nakula masuk kekamar dan mencium aroma wangi akshita
"akshita" panggil nakula sambil tersenyum, akshita menoleh kearahnya dan tersenyum malu melihat nakula, nakula yang mengerti pun menghampiri akshita dan duduk dipinggir ranjang
"akshita" panggil lagi nakula, nakula menyentuh akshita secara lembut dan membuat akshita menatap nakula
"aku sangat mencintaimu, walaupun kita sempat terpisah rupanya takdir sangat baik" ucap nakula, akshita memegang tangan nakula yang di pipinya dan tersenyum
"aku sangat bahagia tuanku, aku mengira kita tidak akan bersatu" ucap akshita, nakula pun menuntun akshita ke arah jendela dan menatap bulan kemudian nakula memeluk akshita dari belakang secara romantis, mereka menatap bulan sampai pada akhirnya nakula mengecup bibir akshita dengan lembut dan penuh kasih sayang setelah itu akshita dengan malu langsung berlari kearah ranjangnya
"tuanku anda sangat tidak sopan tiba tiba mengecup bibirku" ucap akshita, nakula terkekeh kecil mendengar nya dengan santai nakula menghampiri akshita
"apakah suamimu ini tidak sopan untuk mengecup bibir istrinya sendiri hm" ucap nakula, akshita mengalihkan pandangannya dari tatapan nakula
