D u a S a t u

65 4 0
                                    

"Paksain sampai akhirnya terbiasa."

- Elzizan Aarav

o0o


"NACIA!" teriak Zahra.

Nacia menoleh pada sumber suara. Ia menghentikan langkahnya menunggu Zahra mendekat.

"Kenapa, Ra? Mau bareng, ayo!"

"Boleh, deh, sekalian. Tapi tujuan gue manggil lo bukan buat ngajak lo bareng ke kelas."

"Hm? Terus kenapa, dong?"

Zahra memeluk Nacia secara tiba-tiba membuat Nacia mengerutkan keningnya, bingung.

"Lo kenapa sih, Ra? Lo sehat, kan?" Ia pun mengecek kening Zahra dengan telapak tangannya, "gak panas."

Perlahan pelukan keduanya terlepas. Zahra mengerucutkan bibirnya lima centi. "Gue mau minta maaf, Nasi Uduk.."

"... Maafin gue, ya."

"Minta maaf? Soal apa?"

"Itu, loh, anu.. yang gue nuduh lo selingkuh sama pacar gue."

"Pacar?"

"Ck, Suami gue. Om Zizan."

"Ooo.. Soal itu. Iya, iya, gue maafin. Santai."

"Serius, lo maafin?"

"Ya, iyalah gue maafin. Lo pengennya gimana dah? Gue gak maafin lo, gitu?" tanya Nacia.

Zahra tertawa kecil. "Eh, ya gak lah! Makasih, ya!"

"Iya, udah, ah. Lupain aja kejadian kemarin. Ayo, ke kelas!"

"Ayo!" sahut Zahra.

Tanpa keduanya sadari bahwa ada seseorang yang memperhatikan keduanya dari jauh sana. Lelaki itu adalah Zizan, Suami Zahra. Lelaki itu tersenyum melihat kepergian keduanya seraya bernafas lega karna keduanya telah berhubungan baik seperti semula.

o0o

"Eh, kenapa gak jadi masuk, Ra?" tanya Nacia seraya mengerutkan keningnya melihat Zahra yang melangkah mundur, tidak jadi masuk kelas.

"G-gue lupa, Na, kalau hari ini matkulnya Pak.."

"Pak Mail?" sahut Nacia.

Zahra menoleh dengan tatapan bertanda tanya, namun setelahnya ia baru ingat bahwa 'Pak Mail' adalah panggilan khusus pengganti nama Pak Juna.

"Iya, Na. Gue gak mau masuk kelasnya.." cicit Zahra.

"Terus, lo beneran gak masuk kelas, nih?"

Zahra mengedikkan bahunya.

"Gue mau ke kantin aja, deh!" putus Zahra.

"Lah, malah ke kantin, nih, bocah. Kocak bener!"

"Napa? Mau ikut gak, lo? Ayo, ah, bolos aja!" Zahra mengompori.

"Em, boleh, deh. Sekali-kali kita bolos," sahut Nacia. Ia terhasut dengan Zahra yang mengomporinya.

"Let's gooo!" seru Zahra.

My Dosen My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang