Ikan lele makan lontong ~
Votenya dong ~ 🎀🌷🍓Selamat baca!
"Kenapa, lo?" tanya Zahra, ia terheran-heran dengan Zizan yang tertawa tidak jelas sambil menatap layar ponselnya.
Lelaki itu menoleh sekilas.
Zahra mencoba untuk tidak mempedulikannya, namun tertawanya semakin mengesalkan terdengat di telinga. "Lo kenapa, sih? Ketawa-ketawa gak jelas gitu? Lagi chattingan sama cewek ya, lo?!"
Zizan menatap tak suka pada Zahra. Ia tidak suka dengan ucapan yang dilontarkan Zahra barusan. "Dusun, fitnah-fitnah! Sopan kayak begitu sama Suami, hm?
"Dih, ngaku-ngaku Suami gue. Siapa, lo?"
"Ra, aku Suami kamu. Suami sah kamu, sayanggg.."
"Apa sih, gak jelas lo!"
Zizan meletakkan ponselnya di nakas dan berjalan mendekati Zahra yang tengah duduk di kursi rias.
"Jangan mendekat!" ucap Zahra melihat Zizan dari pantulan kaca rias.
Larangan adalah perintah.
Lelaki itu seolah tuli, ia tidak menuruti apa kata Zahra melainkan ia terus melanjutkan jalannya dengan santai.
Zizan berdiri tepat di belakang Zahra. "Uum, wangi banget Istri aku!" ucap Zizan sambil mengendus-enduskan hidungnya.
Zahra bergidik geli ketika nafas Zizan mengenai kulit putihnya. Zahra berbalik badan mnghadap Zizan, dan cup!
Mulut Zizan mencium jidat lebar Zahra dengan sempurna. "ZIZANNNN!!" pekik Zahra, histeris. Ia mengelap keningnya seolah baru bersentuhan dengan kuman.
Sementara Zizan tertawa senang, ia justru bersikap santai seolah tidak terjadi apa-apa. "Ngapain di lap?"
Zahra berdiri di hadapan Zizan. "Ya, emang kenapa?"
"Sejijik itu ya, kamu sama aku?" lirih Zizan.
"Iya!"
Zahra menatap kedua bola mata Zizan yang terlihat sayu itu. Ia merasa bersalah.
Zizan tersenyum manis. "Udah, tidur. Aku tidur duluan, ya."
Zahra diam memperhatikan Zizan yang berjalan menuju kasur. Apa dia marah? Pikir Zahra.
"Lo marah?" Zahra bersuara ketika lelaki itu sudah terbaring rebahan di kasur.
Lelaki itu menoleh sekilas. "Nggak."
"Bohong!"
Zizan mengangkat satu alisnya. "Aku gak bohong!"
"Lo punya perempuan lagi, ya, selain gue?" tudingnya.
"Kok, jadi nuduh aku gini?" tanya Zizan sambil menggelengkan kepalanya, ia tidak mengerti apa yang Istri kecilnya pikirkan.
Zahra berjalan menuju kasur, dan mendudukkan dirinya disana menghadap Zizan. "Jujur. Gak usah bohong sama gue."
Zizan ikut duduk menghadap Zahra. Ia tidak suka dengan topik pembahasan ini. "Ra, aku udah jujur sama kamu kalau aku gak ada perempuan selain kamu. Cuma kamu, Ra, perempuannya."
Tes. Zahra menitikkan air matanya. Ia tidak menyahuti Zizan, kepalanya terus menunduk ke bawah.
Zizan mengangkat dagu Zahra membuat perempuan itu mendongak menatap Zizan. "Cantiknya aku gak boleh nangis.." ucap Zizan sambil menghapus air matanya dengan ibu jarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dosen My Husband
Teen FictionMenceritakan seorang gadis yang duduk di bangku perkuliahan yang mempunyai trauma dengan masa lalunya. Perlakuan Ayahnya yang menduakan Mama kandungnya membuat gadis itu trauma berhubungan dengan laki-laki, sampai ia tidak ingin menikah. Ia mengang...