Hi everyone! 💚💚
Maaf banget, baru up sekarang
Lama gak up, hwehe..
Aku lagi di sibukkin sama kepanitiaan
buat mpls nanti 😺😺...
katanya melupakan hanyalah perihal waktu tapi nyatanya sampai saat ini aku masih menunggu dia yang bahkan tak mungkin bisa kembali
[ selamat membaca! ]
"Lo ngapain ngikutin gue?!" sentak Zahra ketika Zizan terus mengikutinya dari belakang. Ia berbalik badan menghadap Zizan.
Zizan sedikit menunduk untuk menatap sepenuhnya pada Zahra. "Emang kenapa? Gak boleh?"
"Gak!"
"Um, Ra. Masih mau kerja di Caffe aku?"
"Gak mau. Lagian buat apa juga gue kerja? Toh, ada lo ini yang nafkahin gue. Bisa gue porotin duit lo yang segunung itu. Iya, kan?"
"Oo.. Jadi, kamu mau porotin duit aku?"
"Iya, dong! Lo, kan holang kaya." Zahra tertawa setelahnya.
Zizan menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Zahra. "Nih!" Zizan menyodorkan sebuah kartu ATM miliknya.
"Apa nih?" Zahra mengambil alih kartu ATM nya. "Wah, kartu ATM, nih!" serunya dengan mata berbinar.
"Pegang sama kamu. Belanjain uangnya. Jangan boros-boros. Inget!"
"Ck. Masa nyuruh gue jangan boros-boros, sih?! Suruh gue habisinlah duitnya, baru seru!"
"Oke, oke. Habisin uangnya, yang penting Istri aku seneng. Gih, sana masuk kelas!"
"Nah, gitu dong! Ini baru Suaminya Zahra!" ucap Zahra yang mendapat tatapan sinis dari mahasiswi di sekitarnya. "Gue keceplosan! Pasti fans-fans lo pada gak suka sama gue," bisik Zahra.
"Istri bilang apa, sih? Aku gak punya fans. Emangnya aku siapa? Artis aja bukan. Udah, sana masuk kelas!"
"Oke, deh, kalau gitu gue masuk kelas dulu, ya! Oh iya, lo kan masih lama jam ngajarnya. Terus, lo ngapain?" Zahra masih berbisik seperti tadi.
"Aku ke Caffe Laluzi, dong."
"ZAHRAAA!" teriak Nacia.
Keduanya pasutri ini menengok ke arah Nacia yang sedang berlari kecil ke arah keduanya.
"Tuh, kamu dipanggil sama Nasi!"
"Hah? Nasi?"
"Kamu manggil Nacia, Nasi, kan?"
"Kok tau?!"
Hosh, hoshh.. Nacia berdiri disamping Zahra dengan nafas yang tersengal-sengal akibat berlari.
"Capekkkk.."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dosen My Husband
Teen FictionMenceritakan seorang gadis yang duduk di bangku perkuliahan yang mempunyai trauma dengan masa lalunya. Perlakuan Ayahnya yang menduakan Mama kandungnya membuat gadis itu trauma berhubungan dengan laki-laki, sampai ia tidak ingin menikah. Ia mengang...