Halloo bengbeng, apa kabar??
Batre HP kalian berapa persen bub??
Uum, okayy selamat membaca!
o0o
"DORRRRR!!"
Nacia baru saja mengejutkan Zahra. Sedangkan yang di kagetkan tidak bereaksi apapun. Biasa saja.
Zahra menatap sinis pada Nacia. "Apa sih, lo?!"
"Ketus amat, lo!" Nacia ikut duduk berhadapan dengan Zahra.
"Ck. Ngapain sih, lo, disini?!" kesal Zahra.
Nacia menghembuskan nafasnya kasar. Ia tau jika sifat Zahra seperti ini, sudah di pastikan perempuan dengan rambut yang di gerai ini tidak baik-baik saja.
"Ra, are you okay?"
"I'm fine!"
"Jangan bohong sama gue, Ra. Gue tau, lo lagi ada masalah, kan? Cerita sama gue," ujar Nacia tulus.
"Gak ada."
"Ra? Jangan bohong sama gue.."
"Ck. Gue di jodohin," sahut Zahra dengan malas, dan jangan lupakan wajahnya yang terlihat murung.
Mata Nacia membola mendengarnya. "HAH?!"
"Tau ah, males, gue!"
"Gue denger, Ra. Gue kaget. Lo beneran di jodohin? Sama siapa? Dia ganteng gak? Gue kenal gak sama orang yang mau di jodohin─"
"Banyak tanya ya, lo! Gue lakban juga mulut cerewet lo, itu!" ketus Zahra.
"Gitu banget sih, lo, sama gue!" kesal Nacia.
"Lagian, lo! Mancing emosi gue terus!" sahut Zahra tak kalah kesalnya dengan Nacia.
"Tinggal jawab doang apa susahnya, sih?!"
"Oke fine, gue jawab! Pertama, gue gak tau mau di jodohin sama siapa. Kedua, gue yakin dia jelek."
Nacia menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Zahra barusan. "Terus lo terima perjodohannya?"
"Gak."
"Kenapa?"
"Nanti gue di selingkuhin, lagi." Zahra tertawa miris mengingat masa lalu kelamnya. "Gue gak mau nikah. Semua laki-laki itu sama aja, Na. Gak cukup satu perempuan!"
Nacia sudah terbiasa mendengar alasan Zahra. Selalu sama, tidak pernah berubah. Terkadang ia kasihan dengan Zahra, karena masa lalunya, dia jadi seperti ini.
Selalu ketus dengan lelaki, huft! Nacia sendiri pun bingung bagaimana caranya supaya Zahra tidak menganggap bahwa laki-laki itu sama sifatnya dengan almarhum Papa nya.
"Ra?"
"Kenapa lagi?!" geram Zahra pada Nacia. "Ayo gulet sama gue!" tantang Zahra.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Dosen My Husband
Teen FictionBaca aja. Jangan nunggu cerita ini rame, hehe. Karna itu.. assudahlah..